Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perlu Reformasi Lahan Atasi Banjir di Batam
Oleh : Andri Arianto
Selasa | 01-02-2011 | 18:41 WIB
DSC01220.JPG Honda-Batam

Banjir Meluas: Banjir mengurung kota Batam pada Minggu dan Senin 30,31 Januari 2011 akibat hujan panjang mnegguyur Kota Batam. Akibat banjir tersebut, aktivitas bandara Hang Nadim sempat tertganggu. (Foto: Magid)..

Batam, batamtoday - Reformasi lahan perlu segera dilakukan untuk mengatasi banjir secara permanen di Kota Batam, dan untuk itu perlu adanya ketegasan Pemko Batam, dan kerelaan semua pihak yang terkait dengan hak pengelolaan lahan, terutama pihak BP Batam.

Demikian dikemukakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Aris Hardy Halim kepada batamtoday di ruang kerjanya, Selasa 2 Februari 2011.

"Salah satu poin dalam reformasi lahan ini yakni pihak yang berwenang mengalokasikan lahan, Badan Pengusahaan (BP) Batam harus berani mencabut dokumen Peruntukan Lahan (PL) yang telah dialokasikan," kata Aris.

"Kalau BP tidak berani mencabut PL, yaa Batam akan tenggelam," tukas Aris.

Solusi reformasi lahan tersebut  dikemukakan Aris dengan mempertimbangkan cakupan areal resapan air di Batam yang tahun ke tahun semakin menipis. DPRD sendiri, katanya, sudah tidak mengetahui lagi secara rinci luas cakupan areal tersebut, akibat banyaknya lahan hijau yang telah dialih fungsikan ke pengembang untuk kepentingan perumahan dan komersil lainnya.

Pengalokasian tersebut, lanjut Aris, telah membuat turunan air dari berbagai penjuru tidak seimbang, ditambah lagi muara saluran air tersier menuju saluran induk yang tidak ada di Batam meski master plan drainase telah ada.

"Kembali lagi ke niat Walikotanya, mau pencitraan terus atau benar-benar fokus menangani banjir secara permanen," kata Aris lagi.

DPRD, jelas Aris, meminta kepada Walikota Batam agar fokus untuk menangani banjir. Solusinya adalah melakukan reformasi lahan dan reformasi saluran air secara menyeluruh. Sebab, menurutnya niat baik dari Walikota lah yang dapat membuat upaya penanggulangan banjir tercapai.

"DPRD siap bantu carikan Rp 600 miliar kalau memang niat. Ukurannya sekarang bukan pencitraan melulu, tapi kinerja, sudah bukan zamannya lagi lah," tukas Aris ketus.

Sebelumnya, Walikota Batam, Ahmad Dahlan hanya mengingatkan kepada masyarakat agar menyelesaikan banjir secara bersama-sama. Ajakan tersebut dikemukakan saat meninjau lokasi longsor di Perumahan Pesona Mantang, Bengkong usai hujan yang mengguyur Batam selama 12 jam lebih.

Sebanyak 20 titik banjir ini terdapat di Simpang bandara, SMPN 28, Simpang Kabil, depan Kepri Mall, Simpang Jam, Indomobil, Bengkong Swaderi, Cahaya Garden, Bengkong Permai, Paradise, Perum Masyeba, Pancur Swadaya, Tiban Kampung, Simpang Punggur (Batu besar). Jala Duyung, Batuampar, belakang DC Mall dam Tanjungpiayu.

Banjir yang terjadi di Batam ini menurutnya terjadi karena beberapa karakter, karena letak yang sangat rendah. Seperti SMPN 28 Taman Raya dan Perumahan Kodim. Selanjutnya karena bersentuhan dengan pembuangan Dam Duriangkang. Saat ini, katanya, Pemko tengah melakukan koordinasi dengan Otorita Batam (OB) agar membuka klep, sehingga ada celah agar air dapat mengalir dengan lancar.

"Penyebab banjir ini lebih disebabkan alurnya yang tidak lancar, peran masyarakat sangat diharapkan untuk bersama-sama menangani drainase yang disempali gulma atau sampah," kata Dahlan.