Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korban Meninggal Banjir Jabodetabek 67 Orang, Mengungsi 35.502
Oleh : Redaksi
Selasa | 07-01-2020 | 11:40 WIB
menko-pmk1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Menko PMK Muhadjir Effendy.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menko PMK Muhadjir Effendy memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait penanganan banjir yang sempat melanda sejumlah wilayah Jabodetabek. Dalam rapat tersebut, Muhadjir menyebut korban yang terdampak bencana tersebut mencapai puluhan ribu orang.

"Menurut data BNPB, dampak bencana banjir dan longsor mengakibatkan 293 kelurahan dan 74 kecamatan. Jumlah pengungsi Jabodetabek yaitu 35.502, dengan korban meninggal sebanyak 67 orang. Banjir juga menyebabkan kerusakan fasilitas sosial, fasilitas umum, dan perumahan penduduk," kata Muhadjir Effendy di kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020).

Muhadjir mengatakan penanganan banjir ini telah dilakukan sejak 1 Januari 2020. Dia pun menjabarkan jumlah korban banjir di Provinsi DKI Jakarta hingga Banten akibat banjir ini.

"Data korban di masing-masing wilayah, jumlah pengungsi sampai saat ini di DKI Jakarta sebanyak 3.685 pengungsi dan yang meninggal dunia 16 orang, di Jawa Barat 15.400 pengungsi dan 31 orang meninggal dunia, di Banten 16.821 pengungsi dan 20 meninggal dunia, dan 1 hilang, belum ketemu maksudnya," sambungnya.

Dia selanjutnya mengatakan banyak infrastruktur yang rusak imbas banjir ini. Sedangkan Kabupaten Lebak menjadi wilayah dengan kerusakan infrastruktur terparah.

"Kemudian data kerusakan fasos (fasilitas sosial), fasum (fasilitas umum), dan perumahan. Kabupaten Lebak merupakan daerah yang dengan kerusakan infrastruktur terbanyak disusul Kabupaten Bogor," ucap Muhadjir.

Muhadjir menganggap dampak banjir di Kabupaten Lebak yang cukup parah hingga mengubah struktur sungai di sana. Hingga saat ini, katanya, 12 kabupaten-kota telah menetapkan status siaga bencana, yaitu di Provinsi Jawa Barat dan Banten.

"Di Lebak ini malah sampai sungainya, ada sungai yang pindah, bergeser dari sungai yang awal kemudian sisanya jadi sungai baru. Ada 900 rumah yang hanyut dan dua sekolah SD dan SMP juga ikut hanyut. Sampai saat ini sudah ada 12 kabupaten-kota yang menetapkan status tanggap darurat yaitu dari Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten," ungkapnya.

Sejumlah menteri turut hadir pada rapat ini, seperti Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Hadir pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, pihak Polri, TNI, BMKG, Basarnas, hingga perwakilan BPBD terkait.

Sumber: detik.com
Editor: Yudha