Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Investasi Menurun di Triwulan III 2019, BI Kepri Ingatkan Pemda tidak Tergantung Singapura
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 17-12-2019 | 08:52 WIB
Fadjar-Majardi1.jpg Honda-Batam
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau, Fadjar Majardi. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau, Fadjar Majardi mengingatkan Pemerintah Provinsi Kepri, dan Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya memaksimalkan mencari negara tujuan ekspor lain bagi produk non migas, selain negara Singapura.

Hal ini disarankan mengingat resesi yang terjadi di Singapura. Selain itu agar Pemprov Kepri dapat memaksimalkan potensi dari perang dagang yang terjadi antara Amerika dan Tiongkok.

"Per September pertumbuhan ekonomi kita memang meningkat, namun investasi Kepri mengalami penurunan pada triwulan ke III 2019 yaitu dari angka 6,59 % yoy menjadi 3,15 % yoy. Penurunan terjadi di kedua indikator, investasi bangunan dan investasi non bangunan," paparnya, Selasa (17/12/2019).

Fadjar juga menambahkan, bahwa investasi di Kepri dan pertumbuhan ekonomi bergantung kepada sektor ekspor. Apabila sektor ini mengalami penurunan, tentu akan berdampak kepada pertumbuhan investasi.

Selain itu, salah satu penyebab ekspor Kepri melemah yang berdampak pada investasi juga diakibatkan melemahnya ekonomi global.

"Investasi tergantung sumbernya yaitu ekspor, dan eskpor sedang melemah atau menurun. Ekspor Kepri dalam kondisi drop, karena ekspor tebesar Singapura, dan Singapura juga drop hingga 0,1 persen," lanjutnya.

Dengan adanya kedua hal ini, menurutnya banyak sektor usaha di Singapura yang terpaksa melakukan penundaan, untuk pembelian produk non migas.

"Misalnya pengusaha Singapura beli mesin tetapi karena ekonomi Singapura melemah, pembelian mereka ditunda," tuturnya.

Fadjar juga menyarankan, Kepri tidak harus bergantung kepada satu negara seperti Singapura. Kepri harus mencari negara tujuan ekspor terbesar lainnnya, agar ketika terjadi pelemahan disatu negara tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepri.

"Bisa saja tujuan ekspor lain, seperti Tiongkok dan Amerika, negara eropa, selain itu Kepri juga harus mencari pasar-pasar baru," tutupnya.

Editor: Yudha