Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ibu Korban Kapal Tabrakan Berharap Anaknya Segera Ditemukan
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 03-12-2019 | 12:19 WIB
ibu-nahkoda.JPG Honda-Batam
Indotuo (55), ibunda Acok, nahkoda speedboat yang tabrakan dengan kapal Patrolu BC nenunjukkan foto anaknya (Acok kaos putih bagian hitam di lengan) (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ibunda Acok (20), Indotuo (55), salah satu Anak Buah Kapal (ABK), speed boat berkecepatan tinggi (High Speed Craft) yang hilang setelah bertabrakan dengan kapal patroli Kanwil DJBC Karimun Kepri, Minggu (1/12/2019), berharap agar anaknya dapar segera ditemukan

Ditemui di kediamannya, Tanjung Sengkuang, Batam, wanita paruh baya ini tak dapat menyembunyikan ekpresi sedih memikirkan kondisi anaknya yang masih belum ditemukan pasca-kejadian.

Di mana setelah peristiwa ini, Acok yang bertindak sebagai nahkoda speed boat diketahui terpental dan hilang. "Saya dapat kabar jam 4 dini hari, setelah kejadian hari Minggu kemarin. Itupun dikasih tahu oleh teman-temannya," ujarnya lirih.

BACA: Kapal Patroli BC Dihadang dan Ditabrak Kapal Penyelundup di Selat Singapura

Acok sendiri, tutur Indutuo, baru saja menikah sebulan yang lalu. Namun ada hal berbeda dengan kebiasaan Acok, sesaat sebelum berangkat bekerja dengan kapal yang diketahui dimiliki oleh salah satu pengusaha berinisial HP.

"Semoga anak saya dapat segera ditemukan, saya hanya bisa berdoa kepada Allah. Dan saya harap anak saya yang pelaut, juga dapat bertahan," ungkapnya.

Mengenai kebiasaan anehnya tersebut, Indotuo menjelaskan, Acok biasanya berpamitan dengan bersalaman dan mencium tangannya. Namun sebelum kejadian, Acok diketahui hanya pamit dengan omongan akan kembali lagi.

"Pada saat itu, saya hanya berpikir mungkin dia hanya bekerja sebentar. Karena kalau biasanya, dia bekerjanya bisa sampai berhari-hari lamanya," paparnya.

Sebelumnya diketahui, peristiwa ini berawal pada Minggu (1/12/2019), saat satuan tugas Patroli Laut Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau dan KPU BC Batam mendapatkan informasi akan adanya kegiatan penyelundupan dengan modus ship to ship menggunakan speed boat high speed craft (HSC) di perairan Selat Singapura.

Satuan tugas speed boat BC langsung melakukan patroli di sekitar perairan Nongsa dan Karang Galang. Berselang lebih kurang 10 menit, terpantau ada 2 kapal HSC mengikuti speed boat milik Bea Cukai.

Dan begitu berada di depan speed boat BC, HSC tersebut mencoba menghadang dan memotong haluan tetapi bisa dihindari dan speed boat BC mencoba mengamankan posisi.

Pada saat mengamankan posisi itu, datang dari arah belakang 1 kapal HSC lain mencoba menutupi haluan speed boat BC, saat itulah terjadinya benturan di kedua kapal yang tak bisa dihindari.

Editor: Dardani