Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Begini Permasalahan Awal Sampai Ibu dan Anaknya Disekap Debt Collector
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Senin | 25-11-2019 | 13:40 WIB
penyekapan3.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Wiwi Elis Widyawati, korban penyekapan saat ditemui di Polsek Batam Kota. (Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang ibu rumah tangga (IRT) yang menjadi korban penyekapan bersama dua anaknya oleh debt collector salah satu koperasi di Batam diketahui bernama Wiwi Elis Widyawati.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, Minggu (24/11/2019). Beruntung, ia berhasil diselamatkan setelah menghubungi rekannya yang kenal dengan salah satu komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepri, yang kemudian menghubungi pihak kepolisian.

Saat mengetahui rumahnya digembok dari luar oleh debt collector tersebut, Wiwi mencoba menghubungi debt collector tersebut, namun tidak digubris. Kondisi ini membuat ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Imbas dari utang piutang yang dialami keluarganya dengan salah satu koperasi di Batam tersebut, membuat ia menjadi korban penyekapan bersama anaknya. Apalagi saat ini suaminya juga tengah bekerja di luar Batam.

Baca: Ibu dan Dua Anaknya Diduga Jadi Korban Penyekapan Debt Collector di Batam

Dari informasi yang didapat, Wiwi terlibat utang piutang karena meminjam untuk modal usaha. Selama ini ia rutin membayar. Namun satu bulan terakhir mengalami masalah keuangan sehingga belum bisa membayar.

Akibatnya, Wiwi sering mendapat ancaman dari pihak koperasi. Bahkan, sepeda motornya juga akan disita kalau tidak melunasi utangnya.

"Saya mau mebayar dengan cara cicil. Namun pihak koperasi menuntut untuk membayar lunas. Sementara saya belum punya uang untuk melunasinya. Sisa utang saya sekitar Rp 2,6 juta lagi. Mereka mengancam mau menyita motor saya kalau tidak saya lunasi," aku Wiwi, saat ditemui di Mapolsek Batam Kota, Senin (25/11/2019).

Karena mendapat ancaman tersebut, membuat Wiwi takut untuk keluar rumah. Bahkan, ia juga takur untuk pergi bekerja. Sampai akhirnya rumahnya digembok dari luar, Minggu kemarin.

Baca: Debt Collector Penyekap Ibu dan Dua Anaknya Sudah Diamankan Polsek Batam Kota

Wiwi juga mengaku memiliki usaha permainan. Namun akhir-akhir ini tutup lantaran mendapat ancaman dari pelaku.

"saya sering mendapat ancaman. Bahkan air dan listrik saya sering dimatikan dari luar. Nah kemarin air dan listrik saya juga dimatikan. Karena anak kelaparan, pas mau keluar ternyata sudah digembok dari luar," tuturnya.

Dari awal lanjut Wiwi, pihak koperasi tersebut memang mengincar sepeda motor miliknya. Karena selalu menyulitkan dirinya untuk membayar.

"Seminggu setelah berutang, pihak keperasi sudah langsung menagih dan meminta motor saya. Ya saya tidak mau, karena ini juga belum lunas," imbuhnya.

Saat ini, kasus masih ditangani Polsek Batam Kota.

Editor: Chandra