Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Miris, Perguruan Pencak Silat di Bintan Disuruh Biaya Sendiri untuk Ikut Pra PON di Jakarta
Oleh : Harjo
Senin | 28-10-2019 | 16:04 WIB
atlit_pencasilat_bintan.jpg Honda-Batam
Atlet pencak silat Bintan yang meraih medali pada Porprov Kepri 2018 menerima bonus dari Pemkab Bintan. (Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Berharap ada prestasi tapi tidak ada pembinaan, ibarat pungguk merindukan bulan. Sedangkan memiliki persiapan dan pembinaan yang matang, juga belum tentu hasilnya bisa maksimal. Apalagi yang terjadi justru sebaliknya.

Informasi keberangkatan atlet Pencak Silat untuk mengikuti ajang Pra PON di Jakarta, dengan biaya keberangkatan dibebankan ke Perguruan Pencak Silat tersebut, tentu mengundang tanya bagi khalayak ramai.

Tapi itulah yang dialami atlet Pencak Silat Bintan. Tentu hal ini, mengundang tanda tanya besar di tengah masyarakat. Bisa diartikan, kepedulian pemerintah daerah terhadap dunia olahraga di Kepri sangat minim.

Padahal ajang Pra PON salah satu proses menuju Pekan Olahraga Nasional (PON), sudah jelas ajang resmi pemerintah empat tahunan. Terkesan kepala daerah dan perangkatnya, tidak ada kepedulian terhadap dunia olahraga.

Salah seorang pelatih Pencak Silat di Bintan, yang namanya tidak mau disebutkan kepada BATAMTODAY.COM, mengaku bahwa informasi terakhir yang mereka diterima, justru anggaran keberangkatan atlet pencak silat yang akan berangkat ke Pra PON dibebankan ke perguruan mereka.

"Info terlahir, perguruan pencak silat akan menanggung biaya keberangkatan atlet untuk mengikuti pertandingan pada Pra PON," ujar sumber.

Tokoh masyarakat Bintan, Andi Masdar Paranrengi, sangat menyayangkan sikap pemerintah daerah yang dinilai kurang peduli terhadap dunia olehraga.

"Kalau nantinya benar, para atlet silat berangkat tanpa ada bantuan dan kepedulian pemerintah daerah, tentunya ini sangat disayangkan. Apalagi para atlet tidak dilakukan training centre (TC), dan hanya mengandalkan hasil dari latihan di tingkat lokal," tegasnya.

Seharusnya, kata Masdar, kalau memang Pemprov Kepri tidak akan mengirim atlet pencak silat dalam perhelatan olahraga tingkat nasional atau PON, seharus dari awal tidak dilaksanakan Porprov Kepri.

"Ini sama saja berharap atlet meraih prestasi, tapi pemerintah tidak memberikan perhatian. Apalagi melakukan pembinaan. Jelas jauh panggang dari api. Tapi pemerintah daerah harus sadar para atlet nantinya membawa nama daerah dan bukan atas nama pribadi," imbuhnya.

Editor: Surya