Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pesangon Belum Lunas, Aset PT Nutune Masih Dijaga Karyawan
Oleh : Gokli/Dodo
Rabu | 11-04-2012 | 15:48 WIB

BATAM, batamtoday - Karyawan PT Nutune Batam masih tetap melakukan penjagaan aset di lokasi perusahaan. Pasalnya, karyawan masih tetap menuntut supaya pihak manajemen segera melunasi sisa pesangon yang belum dibayar sekitar 8 persen dari total paket 1N+2 bulan gaji, Rabu (11/4/2012) siang. 

Sebelumnya, manajemen PT Nutune Batam sudah membayar pesangon karyawan sebesar 92 persen, kemarin. Alasan kekurangan pembayaran itu katanya lantaran owner di Singapura hanya mentransfer uang sebesar Rp18 miliar. 

Sementara, untuk membayar pesangon 500 karyawan yang setuju paket 1N ditambah dengan karyawan kontrak sudah mencapai Rp17 miliar, dan untuk 255 karyawan yang mendapat paket 1N+2 bulan mencapai Rp12 miliar. Padahal uang yang ada hanya sebesar Rp18 miliar. 

"Alasan manajemen ini terlampau banyak, yang tak cukuplah, yang aset belum keluarlah, pokoknya banyak mas. Kami tak mau terbuai dengan alasan dan janji kosong itu, sebelum pesangon kami dilunasi, aset tak bisa keluar, akan kami jaga terus. Bila perlu akan kami jual semua," papar Winda, saat ditemui di Batamindo. 

Karena pesangon masih kurang, kata Winda penjagaan aset di lokasi masih berlangsung 24 jam setiap hari. Untuk jaga malam dilakukan oleh pria secara bergantian, kalau siang semua karyawan berkumpul di lokasi.

 

"Masih tetap dijaga 24 jam. Kalau tak dijaga bisa-bisa mereka keluarkan secara diam-diam," ujarnya.

Selain pembayaran pesangon yang kurung, ratusan karyawan ini juga menuntut menajemen segera melaksanakan bank garansi sebagaimana yang sudah disepakati sebesar USD1,2 juta, yang mana jumlah tersebut sisa dari 2N dikurang 1N+2 bulan gaji untuk 255 karyawan. 

"Kami dengar bank garansi itu juga belum ditranfer pihak menajemen. Makanya perlu juga kita tuntut, karena sudah menjadi kesepakatan," terangnya. 

Ditambahkan Rosmida, karyawan lainnya, satu hari ini tak satu orang pun pihak manajemen yang berada di lokasi. Sehingga, tuntutan ratusan buruh ini tak tahu lagi harus disuarakan ke mana. 

"Hari ini mana ada pihak manajemen yang data ke perusahaan, mereka seperti lepas tanggung jawab," tudingnya. 

Terkait, beberapa asset yang sempat ditahan oleh karyawan di Pelabuhan Batu Ampar dan tiga tempat di daerah Batam Center direncanakan akan ditarik kembali ke PT Nutune. Namun, Wono Harto asisten menejer HRD mengatakan harus seizin pimpinan perusayaan yaitu Lee Mook Meng. 

"Kata Wono Harto, aset yang belum sempat terkirim apabila ditarik ke lokasi PT Nutune harus seizin Lee Mook Meng," tutur Rosmida seperti yang dikatakan Wono Harto.