Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Palapa Ring Timur Wujud Pembangunan Berkeadilan Sosial
Oleh : Opini
Senin | 14-10-2019 | 15:04 WIB
palapa-ring2.jpg Honda-Batam
Ilustrasi Palapa Ring. (Foto: Ist)

Oleh Yeremia Kogoya

OPTIMISME pemerintahan dengan proyek Palapa Ring Timur di Papua kian membuncah. Proyek internet berkecepatan tinggi tersebut merupakan wujud pemerataan pembangunan berbasis keadilan sosial yang diyakini memberikan banyak manfaat positif.

Siapa yang tak kenal internet, koneksi perangkat lunak yang memungkinkan kita berinteraksi dengan pihak lain, tanpa bertemu ini kian hari kian meningkat. Kecanggihannya yang banyak diakui oleh dunia guna mengembangkan sejumlah bidang, termasuk ekonomi juga pendidikan. Sehingga pembangunan terkait koneksi internet ini turut berkembang pesat, agar daerah pelosok-pun bisa mengikuti perkembangan yang ada di sekitarnya.

Proyek Palapa Ring Timur yang digadang-gadang bakal rampung di tahun 2019, ini konon memiliki sejumlah manfaat yang bakal melesatkan kesejahteraan Papua. Khususnya sektor ekonomi juga pendidikan. Seperti yang kita ketahui, dewasa ini internet merupakan kebutuhan yang cukup krusial.

Mengingat kebutuhan akan perangkat digital ini banyak digunakan untuk mendukung berbagai keperluan. Pun dengan Palapa Ting Timur yang dibangun di Bumi Cendrawasih ini.
Pemerintah yakin jika proyek ini akan memberikan manfaat besar kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Papua.

Terlebih, pembangunan jaringan serat optik ini akan membuat akses internet lebih mudah dan cepat. Bukan hanya wilayah timur saja, namun di seluruh wilayah nusantara akan terkoneksi dengan lebih baik.

Seperti dilaporkan, pemerintah tak hanya menggunakan Palapa Ring sebagai capaian kemerdekaan sinyal. Namun juga turut membangun satelit yang multifungsi. Dengan begitu konektivitas dinilai akan semakin baik.

Anang Latif selaku Direktur Utama Badan BAKTI, yakin jika dengan pembangunan jaringan serat optik ini akan membuat perekonomian yang akan terus melesat. Seperti tele-education, tele-health dan lain sebagainya.

Hal ini dinilainya akan ikut mendorong sektor ekonomi hingga ke pelosok desa. Sehingga masyarakat di pedesaan akan bisa memanfaatkan internet ini. Salah satunya ialah menjual hasil usaha guna mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.

Jika begini maka, kesejahteraan-pun akan meningkat. Dengan seluruh infrastruktur pendukung yang telah ada, dipastikan kecepatan internet akan mampu mencapai hingga 10 Mbps di perdesaan serta 20 Mbps di perkotaan.

Hal serupa turut diungkapkan oleh Rudiantara selaku Menteri Komunikasi dan Informatika. Ia menerangkan sebab dibalik pembuatan proyek Jaringan bernama Palapa Ring ini. Pihaknya menerangkan, bahwa semua operator telekomunikasi belum dapat membangun jaringan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Maka dari itu, Palapa Ring dianggap sebagai solusi paling tepat dari permasalahan tersebut. Pihaknya juga telah melakukan diskusi dengan para operator telekomunikasi sebelum membangun mega proyek jaringan serat optik ini.

Menurutnya, operator-operator ini turut memberikan jawaban mereka yang berwujud surat. Mereka menyatakan niatnya untuk ikut mengembangkan proyek semacam ini di wilayah-wilayah tertentu. Nah, dari jawaban tersebut, Rudiantara akan mengetahui dimana saja area yang tidak dibangun oleh operator-operator tersebut.

Ia juga menambahkan jika proyek Palapa Ring merupakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang akan menjangkau wilayah-wilayah terpencil, terpelosok hingga perbatasan.
Sehingga Operator telekomunikasi rata-rata tidak berminat memasuki area tertentu karena dinilai tidak menguntungkan. Sebagai langkah solusi, pihak pemerintah kemudian masuk dan membangun sendiri jaringan telekomunikasi tersebut. Ia menegaskan pula jika pihaknya akan turut membangun seluruh Indonesia.

Sebelumnya dinyatakan jika Palapa Ring paket timur telah melewati tahap penggelaran perdana kabel serta optik bawah laut sekitar 4.500 kilometer pada Agustus kemarin. Sementara untuk kabel darat telah dilaksanakan oleh PT Palapa Timur Telematika. Penggelaran kabel serat optik di bawah laut ini berlokasi di teluk Bintuni, Papua Barat.

Kabarnya proses ini menggunakan tiga kapal, yakni; Pacific Guardian, Nostag 10, serta Teliri. Dan kini Ring tengah juga Barat telah rampung dan masyarakat bisa menikmati koneksi internet super cepat ini.

Meski banyaknya kendala terkait pembangunan proyek ini, pemerintah terus mengebut pengerjaan Proyek Palapa Ring Timur. Mengingat banyaknya medan yang sulit ditembus sehingga membutuhkan usaha ekstra guna menjangkaunya. Namun, kerja keras ini patut diapresiasi.

Hal itu menandakan jika pemerintah terus mengupayakan kesetaraan dalam proyek pembangunan, terkait Palapa Ring Timur ini.

Semoga konstruksinya segera rampung sehingga wilayah yang dilalui Palapa Ring Timur ini akan segera merdeka sinyal dan bisa menikmati kemajuan teknologi seperti warga lainnya.*

Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta