Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ibu Hamil Diimbau Tidak Beraktivitas di Luar Rumah Hingga Kualitas Udara Normal
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 25-09-2019 | 09:16 WIB
kadinkes-batam.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi. (Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ibu hamil dan anak bayi di Kota Batam diimbau untuk tidak dibawa beraktivitas di luar rumah. Hal itu mengingat kondisi cuaca Batam saat ini masih masih bercapur dengan asap sehingga menimbulkan kabut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, beberapa waktu lalu menyebutkan, meski kabut yang menyelimuti Batam masih berkualitas sedang dan tidak mengganggu pernafasan, namun dianjurkan agar ibu hamil dan bayi tidak keluar rumah hingga kondisi kembali pulih.

"Ibu hamil dan anak bayi sebaiknya tidak keluar dulu. Memang ini kualitas udara masih sedang, tapi sebaiknya hindari keluar rumah," ujar Didi.

Ia juga bersyukur beberapa hari terakahir hujan sempat mengguyur Batam dan daerah lainnya. Ia berharap semoga kondisi ini bisa memulihkan keadaan serta memadamkan api yang membekara lahan.

Menurut Didi, anak sekolah tingkat TK sampai SMP masih dianjurkan untuk mengenakan masker. Serta mengurangi kegiatan luar ruangan.

"Kategori tidak sehat, di atas 100 juga masih sekolah. Jika mengacu pada Permen Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), ISPU di atas 200 baru anak TK, SD, SMP diliburkan," ujarnya.

Sementara untuk pelajar setingkat SMA dan mahasiswa, aturan untuk diliburkan kegiatan pendidikannya bila ISPU mencapai angka 300. Atau ketika kualitas udara memasuki kategori berbahaya.

Didi mengatakan untuk penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), diperkirakan naik dua kali lipat. Meski laporan resminya baru bisa diperoleh awal bulan depan.

"Kemarin kita baru cek satu Puskesmas. Dari data internal mereka saja ada kenaikan dua kali lipat. Bulan Agustus, 200 penderita. Di bulan September, sampai tanggal 15 itu sudah 200. Jadi diperkirakan bisa 300-400 penderita sampai akhir bulan," pungkasnya.

Editor: Chandra