Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sewa Rusun Mahal, Warga Pilih Tinggal di Pemukiman Liar
Oleh : Gokli/Dodo
Sabtu | 07-04-2012 | 11:20 WIB
Rusunwa01.gif Honda-Batam

Rusunawa Tanjunguncang.

BATAM, batamtoday - Beralasan tarif sewa rumah susun mahal, banyak warga Batam khususnya warga Tanjunguncang lebih memilih tinggal di permukiman liar (Ruli) daripada harus membayar sewa ratusan ribu untuk tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunwa) T-24 yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, Tanjunguncang. 

Pembangunan Rusunawa T-24 Tanjunguncang merupakan program Kementerian Perumahan Rakyat (Menpera) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Rusunawa ini dibangun sebanyak 10 twin blok berlantai lima, dimana satu twin blok terdiri dari 80 hunian type 27 dimulai dari lantai dua sampai lantai lima. 

Informasi yang dihimpun batamtoday di lokasi, hunian di lantai dasar dipergunakan untuk perkantoran maupun tempat usaha yang harganya bervariasi. Sewa hunian setiap lantai juga berbeda, per bulan penghuni harus membayar Rp240 ribu untuk lantai dua, untuk lantai tiga Rp225 ribu, lantai empat Rp210 ribu dan lantai teratas Rp195 ribu. 

Ahmad, salah satu penghuni menyebutkan saat ini Rusunwa belum semua terisi. Dari 10 twin blok hanya dua twin blok yang terisi. 

"Itupun belum semua penuh. Warga masih belum tertarik tinggal di Rusun," ujar Ahmad, Sabtu (7/4/2012). 

Lanjut Ahmad, penghuni Rusunwa Tanjunguncang tersebut harus membayar sewa setiap bulan, dengan harga yang berbeda dari lantai dua sampai lantai lima. Biaya sewa yang lumayan mahal ini menjadi alasan warga memilih tinggal di permukiman liar. Penghuni di Rusunwa ini mayoritas pekerja galangan yang sudah berkeluarga. 

"Warga di Tanjunguncang ini masih memilih tinggal di permukiman liar daripada di Rusun. Alasan mereka sewa per bulan mahal," katanya.