Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kejari Tanjungpinang Lidik Proyek SPAM di Bintan
Oleh : Charles/Dodo
Kamis | 05-04-2012 | 10:30 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Diduga terjadi penyimpangan, Kejaksaan Negeri Tanjungpinang melakukan penyelidikan (lidik) dengan melakukan peninjauan secara langsung proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang menelan dana Rp7,5 miliar lebih dari APBN 2011 di Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir Kabupaten Bintan. 

Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intelijen) Kejaksaan Negeri Tanjungpinang, Hanjaya Chandra mengatakan, peninjauan terhadap proyek dalam rangka penyelidikan, dilakukan pihaknya atas laporan masyarakat dan pelaksanaan sidak dilakukan pada Rabu (4/4/2012) kemarin. 

"Selasa kemarin kami sudah turun ke lokasi proyek, untuk mempelajari kondisi dan keadaan proyek, yang diduga diselewengkan sebagaimana dilaporkan warga kepada kami di Kejaksaan," kata Hanjaya, Kamis (5/4/2012). 

Selain di Kelong, Hanjaya menambahkan pihaknya juga masih akan melakukan peninjauan proyek yang sama di tempat lain di Kabupaten Bintan, yang diduga juga terbengkalai dan tidak selesai hingga saat ini. 

Disinggung mengenai unsur dugaan korupsi dalam proyek tersebut, Hanjaya membenarkan, karena selain tidak selesai, sejumlah pekerjaan proyek juga banyak yang terbengkalai. 

"Harusnya dengan dana sebesar itu, sudah dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air pada masyarakat, namun dari data dan fakta yang kita lihat di lapangan, kondisi fisik proyek sangat memprihatinkan hingga nyaris roboh," kata dia. 

Berdasarkan data yang diperoleh batamtoday, proyek SPAM di Desa Kelong  tersebut dibangun dengan menggunakan anggaran APBN dari Kementerian PU yang dilaksanakan Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Kinerja Sistem Penyediaan Air Minum (PK-SPAM) Provinsi Kepri. 

Pantauan di lapangan, tampak sejumlah kejanggalan dalam pembangunan SPAM tersebut, diantaranya air dalam waduk yang mana natinya akan dijadikan sumber air minum warga Bintan dan Tanjungpinang terlihat menguning. Sementara mesin pompa yang berada di atas waduk, terlihat mengeluarkan oli yang juga jatuh ke dalam air. 

Selain itu, kolam dan pompa intake penyedot air dari waduk juga terlihat asal jadi. Selain itu jalan penghubung  SPAM sepanjang 250 meter juga terlihat asal jadi dan kondisinya retak-retak.