Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jaga Keandalan Listrik, PT TJK Power Desak PLN Batam Setujui Pemeliharaan Major Pembangkit
Oleh : Nando Sirait
Sabtu | 10-08-2019 | 17:40 WIB
ahmad-kiri1.jpg Honda-Batam
Direktur Pengembangan Bisnis dan Usaha PT TJK Power, Ahmad Baihaqi Basyarah (kiri). (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam menjaga keandalan kelistrikan di Batam, Kepulauan Riau, PT TJK Power selaku perusahaan swasta penyedia tenaga listrik dan pengelola pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) minta Bright PLN Batam agar memberikan jadwal pasti untuk melakukan pemeliharaan major bagi dua pembangkit yang saat ini masih beroperasional secara rutin.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Usaha PT TJK Power, Ahmad Baihaqi Basyarah menjelaskan untuk pemeliharaan major ini dapat diartikan seperti proses bongkar mesin. Hal ini dikarenakan pihaknya perlu melakukan pemeliharaan secara keseluruhan kepada mesin yang telah bekerja sejak tahun 2012.

"Untuk hal ini kami akui memang membutuhkan izin dari Bright PLN Batam, tapi hal ini sendiri sudah kami ajukan sejak tahun 2013. Pemeliharaan major bagi pembangkit seharusnya dilakukan 5 tahun sekali, hal ini demi mendukung keandalan mesin. Kenapa kami ajukan di tahun 2013, karena setahun pertama kami ada di Batam kami juga sudah melakukan pemeliharaan major," ungkapnya, Sabtu (10/8/2019).

Ahmad melanjutkan untuk PLTU Tanjung Kasam yang dioperasionalkan oleh PT TJK Power, merupakan pembangkit yang cukup handal dimana secara rata - rata berhasil memasok listrik di atas 85% (availability factor/AF), kepada Bright PLN Batam sejak dioperasionalkan di tahun 2012 lalu dengan kapasitas 2x55 Mega Watt (MW).

Demi mendukung Bright PLN Batam, pihaknya bahkan mengaku telah memundurkan jadwal pemeliharaan major hingga Oktober mendatang yang seharusnya dilakukan pada bulan Juli lalu. Menurutnya kemunduran waktu pemeliharaan sendiri juga dilakukan, dikarenakan kebutuhan masyarakat Kota Batam dan Kabupaten Bintan yang semakin meninggi. Pihaknya juga menegaskan apabila hal ini tidak dilakukan, dan mesin pembangkit mengalami kerusakan hingga mati total. Maka untuk perbaikan mesin hingga dapat dioperasionalkan kembali akan memakan waktu 2-3 bulan.

"Kemunduran jadwal ini juga salah satunya karena permintaan dari Bright PLN Batam, tapi kalau tidak dilakukan di tahun ini yang kami takutkan adalah mesin akan mati. Dan hal ini akan semakin memperburuk keadaan kelistrikan di Kota Batam. Pemeliharaan major ini sendiri juga hanya memakan waktu hingga 35 hari. Apa yang kami lakukan saat ini hingga nanti pemeliharaan major hanyalah sebatas pemeliharan minor," paparnya.

Ahmad Baihaqi berharap positif agar saat pemeliharaan minor di bulan Agustus dan pemeliharaan major di Oktober nanti, kondisi pembangkit lain diluar PT TJK yang sedang mengalami gangguan bisa berjalan normal. Sehingga mengurangi pemadaman pada masyarakat.

"Kami jugakan tidak mau kalau nanti ada pemadaman yang dibilang jelek mesin kami. Padahal memang sudah saatnya kami perawatan major. Bagaimana dengan pembangkit yang lain di luar TJK. Untuk ini pihak PLN juga harus terbuka kepada masyarakat mengenai pembagian tugas pembangkit yang dikelola oleh swasta," tuturnya.

Editor: Yudha