Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cerita Mengejutkan WNI dan Tawanan Lain Bisa Kabur dari Cengkeraman ISIS
Oleh : Redaksi
Sabtu | 27-07-2019 | 10:04 WIB
WNI-kabur-dari-ISIS.jpg Honda-Batam
WNI yang kabur dari ISIS. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM - Kelompok ekstrimis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memang terkenal sadis. Mereka merekrut pengikutnya dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Jika sudah masuk perangkap kelompok ini, maka akan sulit keluar.

Meski begitu, beberapa tawanan berhasil bebas dari cengkeraman ISIS. Mereka menceritakan kejamnya pasukan ISIS selama mereka ditahan. Berikut pengakuan para tawanan ISIS yang sempat terjerumus dan berhasil kabur:

1. Gadis Yazidi Berhasil Melarikan Diri dari ISIS

Nasib beruntung dialami gadis Yazidi, Adiba Shakir. Ia berhasil kabur dari ISIS. Shakir pernah diculik oleh ISIS pada 2014 lalu. Militan ISIS menculik Shakir dari sebuah desa di sebelah timur laut Irak di wilayah Sinjar.

Dia lalu dibawa ke perbatasan Suriah dan mempersembahkannya sebagai "hadiah" bagi para militan di garis depan. Dia akan dipaksa masuk Islam dan dipaksa menikah dengan salah satu dari mereka.

Shakir dibawa ke sebuah apartemen dan ditinggal sendirian. Saat di dalam apartemen, salah seorang penculik mendapat telepon, dan tak lama kemudian para penculik itu pergi menggunakan truk.

Shakir dalam kondisi sangat ketakutan saat itu. Selama dalam apartemen, Shakir melihat ponsel di sebuah tas. Tak banyak makan waktu, Shakir langsung menelepon kakaknya untuk meminta petunjuk arah agar bisa keluar dari wilayah tersebut.

Lewat telepon, kakak Shakir, Samir, menyuruh adiknya itu pergi ke rumah terdekat dan meminta bantuan serta petunjuk arah menuju perbatasan tempat para tentara Kurdi memerangi kelompok ISIS. Samir mengatakan tentara Kurdi akan membantunya ke tempat aman.

Shakir sama sekali tidak tahu mana orang baik atau jahat. Ia hanya mencoba peruntungannya dan mencoba kabur. "Waktu itu rasanya sebuah pertaruhan. Saya tidak tahu siapa kawan, siapa musuh."

Akhirnya Shakir dan seorang teman perempuannya memutuskan mencoba kabur lalu mengetuk sebuah pintu rumah tetangga. "Kami menceritakan kondisi kami dan mereka menunjukkan arah menuju perbatasan."

"Saya tidak bisa berjalan tegak. Kaki saya gemetaran dan jantung berdetak sangat cepat. Kami lari lalu jalan dan tak pernah menoleh ke belakang," ujar Shakir.

Setelah dua jam berada di jalan mereka mendengar suara tembakan. Saat mendekat mereka melihat para tentara Kurdi. Shakir dan temannya berlari mendekati mereka. "Saya menangis dan tertawa sekaligus. Kami bebas."

2. Cerita Nadia Murad, Mantan Budak ISIS yang Berhasil Kabur

Nadia Murad, seorang wanita Yazidi berhasil kabur dari cengkeram ISIS. Ia pernah menjadi budak seks milisi ISIS selama tiga bulan dan akhirnya melarikan diri.

Nadia Murad diculik oleh ISIS pada 2014 lalu. Ia dijadikan budak seks dan diperjualbelikan bahkan dilelang melalui WhatsApp dan Telegram.

Kejamnya ISIS membuat Murad nekat kabur. Setelah berhasil meloloskan diri, ia bertemu dengan wartawan BBC, Nafiseh Kohnavard. Murad kemudian menceritakan semua kekejaman ISIS padanya dan pada tawanan lain. Selama diwawancara, Murad tak mempermasalahkan jika identitasnya diungkap.

"Milisi ISIS di Mosul ada di mana-mana. Saya pernah lari melalui jendela, tapi langsung ditangkap," kata Murad.

Namun taktik meloloskan diri itu tak lama. Murad kembali ditangkap oleh ISIS. Murad diperkosa dan disiksa oleh kelompok teroris tersebut.

Peluang lolos kembali muncul saat anggota ISIS akan menjual Murad dan memintanya membersihkan diri. Anggota ISIS keluar dan Murad memberanikan diri meninggalkan tempat penyekapan.

Murada mengetuk salah satu pintu tetangga. Nasib baik, satu tetangga muslim itu tidak ada hubungannya dengan ISIS. Keluarga muslim itu yang menyelamatkan Murad dari ISIS. Mereka memberi abaya hitam, kartu identitas baru dan membawanya ke perbatasan.

3. Belasan WNI Berhasil Kabur dari ISIS

Sebanyak 18 WNI yang pernah bergabung dengan ISIS memilih kabur dari kelompok teroris tersebut. Mereka kabur dari wilayah Raqqa, Suriah, ke Irbil, Irak. Mereka yang kabur terdiri dari perempuan, anak-anak dan juga laki-laki dewasa.

Selama melarikan diri dari ISIS, mereka sempat diamankan salah satu faksi Kurdi di Suriah. Kabar tentang ke-18 WNI ini mulai terdengar oleh pemerintah Indonesia pada Juni 2017. Saat itu mereka telah diamankan di Ain Issa dan Kobane, Suriah, dekat perbatasan Irak.

Mereka mengaku tertipu oleh propaganda ISIS. Salah satunya Lasmiati. Ia mengaku bahwa semua janji-janji yang diungkapkan ISIS adalah palsu.

"Janji-janji yang mereka beri itu palsu semua. Tidak ada yang benar. Bahkan kami meminta hak-hak kami saja, tidak diberikan. Banyak kebohongan yang mereka janjikan itu, tidak terpenuhi," kata Lasmiati.

Sebelumnya, beberapa WNI yang kabur tersebut mengaku sempat melihat foto dan video yang diunggah ISIS ke internet. Kemudian mereka terpesona dengan semua propaganda ISIS, seperti pengobatan gratis hingga sekolah gratis. Namun keadaan berubah saat mereka sampai di kamp ISIS.

"Pada banyak yang berantem, kotor. Berantem sampai lempar-lemparan pisau. Jauh banget dari apa yang mereka katakan di dunia internet itu," kata Nurshadrina, dalan video Pusat Media Damai dan ditayangkan di situs Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Sumber: merdeka.com
Editor: Chandra