Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demi NKRI, Rekonsiliasi dan Persatuan Bangsa, Gerindra Minta Jabatan Ketua MPR
Oleh : Irawan
Jum\'at | 19-07-2019 | 13:52 WIB
sodik_mujahid.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra MPR Sodik Mujahid

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra MPR Sodik Mujahid mengatakan, untuk menjaga kelangsungan NKRI dan terjaminnya rekonsilasi pasca Pemilu Serentak 2019, maka kursi Ketua MPR sebaiknya diberikan kepada Partai Gerindra

"Indahnya NKRI itu, Ketua MPR Gerindra, Ketua DPR PDIP dan Presidenya Joko Widodo. Karena Presiden sudah ditetapkan KPU, sementara Ketua DPR sudah diatur oleh UU MD3 sebagai hak pemenang pertama pileg 2019-2024, yakni PDIP. Kalau Gerindra, MPR-nya," kata Sodik di Jakarta, Jumat .

Menurut Sodik, jabatan yang sekarang ramai dibahas dan diperebutkanadalah posisi Ketua MPR.P osisi ketua MPR ditetapkan melalui pemilihan oleh anggota MPR (Berasal dari anggota DPR dan anggota DPD) yang biasa dilaksanakan dengan pengajuan sistem paket.

"Pasca pilpres, kita sangat diramaikan oleh semangat dan dorongan utk rekonsiliasi.Padahal sejatinya, rekonsiliasi hanya diperlukan jika ada salah satu kelompok dari bangsa Indonesia yang telah melanggar empat pilar bangsa yakni Pancasila, UUD 45,NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya.

Faktanya, pasca Pilpres justru disibukkan perdebatan memperebutkan posisi Ketua MPR. "Akan tetapi faktanya,pasca pilpres yang hanya berupa sebuah konstentasi konstitusional, semangat rekonsiliasi ini sangat kuat didorong oleh Presiden Jokowi dan oleh banyak tokoh tokoh dari berbagai kalangan," katanya.

Sodik menegaskan, inti sebuah rekonsilasi adalah memperkuat kebersamaan dan kepentingan yang lebih besar, sehingga memperkuar kedaulatan dan kemajuan bangsa Indonesia.

"Inti rekonsoliasi adalah memperkokoh kembali semangat kebersamaan demi kepetingan yg lebih besar yakni kesatuan dan persatuan bangsa sbg modal paling penting utk memperkuat kembali kedaulatan dan kemajuan bangsa Indonesia dlam segala bidang, termsuk dalam bidang ekonomi," katanya.

Sehingga atas dasar hal itu, Prabowo Subianto bertemu dengan Joko Widodo, meskipun resikonya dikecam oleh para pendukungnya.

"Hanya atas dasar inilah maka Prabowo Subianto,dengan resiko dikecam bahkan ditinggalkan oleh (sebagian) pendukungnya, berani melakukan pertemuan dgn jokowi," ujarnya.

Dengan semamgat rekonsiliasi untuk kebersamaan serta kesatuan dan persatuan bangsa, hal ini harus diwujudkan oleh para wakil rakyat anggota MPR (dari angggota DPR dan DPD) oleh para pimpinan partai dalam menetapkan posisi ketua MPR

"Dengan semangat tsb maka komposisi terbaik adalah: Ketua MPR Gerindra, Ketua DPR PDIP dan Presiden Joko Widodo. Komposisi ini tanpa harus terkait dan menunggu komposisi terakhir koalisi oposisi dan koalisi di pemerintahan,karena rskyat dan bangsa Indonesia sudah memahami keberadaan dan posisi PDIP serta GERINDRA khususnya dalam pileg dan pilpres 2019-2024," katanya.

Editor: Surya