Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemkab Karimun dan BPJS Kesehatan Bantu Biaya Pengobatan

Warga Karimun Penderita Tumor Otak Akhirnya Dioperasi di RSUD M Sani
Oleh : Wandy
Selasa | 02-07-2019 | 10:52 WIB
operasi-rsud-m-sani.jpg Honda-Batam
Direktur RSUD M Sani, Zulhadi bersama dokter yang melakukan operasi terhadap Elandra Dwiguna, saat menyampaikan keterangan pers. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Elandra Dwiguna (23) pasien penderita tumor otak akhirnya di operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Sani Karimun, Senin (1/7/2019).

Operasi tersebut melibatkan 8 orang dokter spesialis dan para medis. Operasi tersebut dipimpin dr Andi Nugraha Sendjaja yang merupakan dokter spesialis bedah syaraf. Elandra menjalani operasi sejak pukul 11.00 WIB dan berakhir pada pukul 14.30 WIB.

Selanjutnya, setelah melakukan operasi pasien dirawat di ruang Intensibe Care Unit (ICU) yang dipimpin oleh dr Ronggo Baskoro yang merupakan dokter spesialis anestesi.

Direktur RSUD M Sani, Zulhadi mengatakan, awalnya pasien sempat akan dirujuk ke Rumah Sakit Otorita (RSOB) Batam untuk menjalani operasi. Namun, sebelum dirujuk ke Batam, pada Sabtu malam pasien kembali dirawat di RSUD M Sani untuk merawat kondisi umum pasien.

"Namun dalam perjalanannya, dr Andi Nugraha mengambil langkah alternatif dengan memungkinkan untuk melaksanakan operasi di RSUD M Sani. Sebab, beberapa waktu lalu dr Andi mengirim peralatan dari Bandung dan sampai di Karimun beberapa hari yang lalu. Dan operasi berjalan dengan lancar," kata Zulhadi, saat menggelar konferensi pers di RSUD M Sani.

Dijelaskan Zulhadi, bahwa operasi bedah syaraf yang dilakukan pada pasien atas nama Elandra merupakan operasi bedah syaraf perdana di RSUD M Sani. Namun sebelum dilaksanakan operasi, pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati Karimun, serta Kepala Dinas Kesehatan.

"Kendala pelaksanaan operasi sebelumnya bukan karena masalah peralatan, tetapi RSUD M Sani belum pernah melakukan tindakan bedah syaraf. Untuk melakukan ini perlu persiapan dan kajian yang matang dengan tim terkait. Akhirnya, pada Minggu sore, dr Andi mengabari kalau operasi bisa dilaksanakan," jelasnya.

Zulhadi menuturkan, meski operasi sudah dilaksanakan dengan baik dan lancar, bukan berarti masalah sudah selesai. Perjalanan masih panjang, pasien harus menjalani perawatan setelah operasi. "Masa kritis belum terlewati. Pasien masih harus menjalani perawatan di ruangan ICU," ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi menambahkan, soal biaya semuanya ditanggung oleh Pemkab Karimun. Biaya pada satu bulan yang lalu, saat pasien menjalani perawatan umum, ditanggung menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM).

Dan untuk biaya setelah operasi ditanggung melalui BPJS Kesehatan. "Saat dirawat kemarin biaya pasien ditanggung menggunakan SKTM, dan saat operasi serta pasca operasi biayanya ditanggung menggunakan BPJS Kesehatan. Sebab, kartu BPJS pasien sudah keluar pada pagi tadi. Dalam kondisi seperti ini, kartu BPJS bisa dipercepat dalam hal penerbitannya," ujar Rachmadi.

Editor: Gokli