Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penggajian Tak Jelas

Karyawan Subkon PLTU Tanjung Kasam Mogok Kerja
Oleh : Ali/Dodo
Rabu | 21-03-2012 | 13:53 WIB
buruh-tanjungkasam.gif Honda-Batam

Karyawan PT MIA saat mendatangi Mapolsek Nongsa.

BATAM, batamtoday - Sekitar 360 karyawan sub kontraktor PT MIA (Mutiara Indah Anugrah) yang bekerja di proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasam menggelar aksi unjukrasa menuntut kejelasan setiap pembayaran upah kerja yang didapat selama ini.

 

"Setiap gajian dua minggu sekali, banyak keganjilan dalam slip gaji yang kami terima," ujar  Deni, karyawan PT MIA dari departeman Elektrik, di Polsek Nongsa, Rabu (21/3/2012). 

Slip gaji yang diterima itu, katanya mulai adanya potongan jam lembur yang hilang, hari kerja hilang, potongan lain-lain yang tak jelas termasuk adanya potongan asuransi, namun katanya nama karyawan PT MIA d PLTU Tanjung Kasam ini tidak terdaftar di asuransi. 

"Pemotongan rata-rata mulai dari Rp70 ribu hingga Rp130 ribu, yang tidak ada penjelasan sama sekali, baik di slip gaji kami maupun secara lisan yang kami tanyai selama ini. Pokoknya serba tdak jelas," katanya kembali. 

Aksi mogok kerja ini sendiri, katanya sudah dilakukan sejak Selasa (20/3/2012) lalu hingga hari ini. Bahkan katanya, sampai saat ini PT MIA sudah tiga kali mempersulit karyawan untuk mendapat gaji.

Satna Manurung, karyawan lainnya menduga, selama ini hak mereka dipotong tanpa penjelasan yang jelas didiga diselewengkan pihak manajeman PT MIA di PLTU Tanjung Kasam. 

"Kami menduga, uang kami diselewengkan manajemen," ujarnya. 

Kapolsek Nongsa, Robertus Herry membenarkan adanya ratusan karyawan PT MIA dari PLTU Tanjung Kasam mendatangi kantor Polsek Nongsa, meminta pihak berwajib yang menegosiasikan tunggakan gaji serta dapat menjelaskan potongan-potongan yang diambil manajemen PT MIA selama ini.

 

"Ya, karyawan PT MIA yang bekerja di PLTU Tanjung Kasam meminta kita untuk membantu negosiasi menuntut haknya," ujar Robertus di kantornya. 

Menurut Herry, informasi dari karyawan itu sendiri, kedatangan ratusan karyawan ini karena selama ini, tidak ada perwakilan PT MIA di Batam, dan di lokasi PLTU Tanjung Kasam sendiri hanya bermodalkan kontainer saja. 

"Kantornya tidak ada di Batam, tetapi di Jakarta," ujarnya kembali.

 

Menurut Herry, pihak PLTU sendiri, telah mengeluarkan uang jasa pekerjaan kepada pihak PT MIA, pada Selasa kemaren. Dan PT MIA mengaku telah mentransfer gaji kepada sejumlah karyawan lama. Namun keterangan itu dibantah oleh sebagian karyawan dengan mengatakan belum mereka terima sama sekali. 

"Barusan kami cek ke ATM, tetap juga belum masuk gaji kami. Ini alasan perusahaan saja," ujar Satna Manurung kembali. 

Hingga saat ini, ratusan pekerja PT MIA masih berada di kantor Polsek Nongsa, menunggu pihak perwakilan PT MIA di Jakarta turun ke Batam, hari ini.