Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penggunaan Bahan Kimia Bisa Picu Obesitas
Oleh : Redaksi/detikHealth
Rabu | 21-03-2012 | 12:00 WIB

BATAM, batamtoday - Paparan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari seperti, cat, plastik dan matras ditemukan bisa memicu terjadinya obesitas dan diabetes. Kenapa bisa begitu?

Ini karena bahan kimia yang memasuki rantai makanan dan dalam tubuh dapat menyebabkan hormon untuk mendorong penyimpanan lemak, mengubah nafsu makan dan memperlambat tingkat di mana lemak dibakar. Bayi yang belum lahir juga berada pada risiko tertentu. 

Hal tersebut berdasarkan sebuah laporan dari Chem Trust yang didanai oleh Greenpeace dan WWF. Berbagai bahan kimia termasuk, pestisida, bahan aditif cat, solar dan bahan-bahan dalam plastik yang digunakan untuk membuat tempat makanan. 

Dari hasil laporan tersebut dapat disimpulkan bahwa, paparan bahan kimia harus dikurangi dan pemerintah nasional harus bertindak untuk memastikan bahan tersebut digantikan dengan alternatif bahan lain. 

"Jika paparan bahan kimia mengganggu hormon menyebabkan seseorang menjadi gemuk, maka sudah saatnya bahwa kebijakan kesehatan masyarakat mempertimbangkan hal tersebut ," kata Elizabeth Salter Green, Direktur Chem Trust seperti dilansir dari TheTelegraph, Rabu (21/3/2012). 

Obesitas dan diabetes adalah contoh dari masalah kesehatan yang sedang menjadi tren dan merugikan terkait dengan gangguan endokrin yang perlu segera ditangani. Sehingga dalam hal ini sangat perlu untuk membicarakan tindakan pencegahan. 

Chem Trust meminta Pemerintah Inggris dan Uni Eropa untuk segera mengidentifikasi pengganggu hormon dan untuk memastikan bahwa bahan kimia yang diduga memainkan peran dalam diabetes dan obesitas diganti dengan alternatif yang lebih aman. 

Epidemi obesitas dan diabetes sangat mengkhawatirkan. Peran hormon yang dapat terganggu dengan bahan kimia harus segera ditangani. Jumlah bahan kimia seperti yang mengkontaminasi manusia cukup besar. 

"Harus ada kebijakan baru yang dapat membantu meminimalkan semua paparan pengganggu hormon yang relevan, khususnya bagi wanita yang merencanakan kehamilan, karena tampaknya perkembangan janin dalam rahim memiliki risiko terbesar," kata Miquel Porta, seorang profesor dari School of Public Health di University of North Carolina. 

"Namun, belum diketahui apakah ada hubungan secara langsung antara bahan kimia tertentu dengan obesitas dan diabetes," kata Dr Iain Frame, direktur penelitian di Diabetes UK. 

Sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat membuktikan dan mengkonfirmasi hasil laporan tersebut.