Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

GMNI Demo Tolak Kenaikan Harga BBM
Oleh : ocep
Senin | 19-03-2012 | 18:01 WIB
demo_GMNI.jpg Honda-Batam

Demo GMNI menolak rencana penaikan harga BBM di Gedung BP Batam, Senin (19/3/2012). Foto: Iwan 

BATAM, batamtoday - Sekitar 20 orang anggota Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) berunjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dengan mendatangi Gedung BP Batam, Pemko dan DPRD Batam, Senin (19/3/2012).

Para demonstran memulai aksinya sekitar pukul 11.00 WIB di depan gerbang Gedung Badan Pengusahaan Batam.

Mereka membentangkan beberapa poster dan spanduk panjang berisi tuntutan-tuntannya sambil berorasi secara bergantian.

Dalam poster-poster dan spanduk tersebut mereka antara lain menulis, ‘BBM Naik SBY-Boediono Turun’, ‘Nasionalisasi Aset Asing di Indonesia’ serta ‘Kenaikan BBM Sengsarakan Rakyat’.

Iman Munandar, Presidium GMNI Pusat, mengatakan mereka yang berunjuk rasa terdiri dari para pimpinan organisasi itu yang berasal dari Pekanbaru, Rokanhulu, Padang, Batam dan Tanjungpinang.

“Kami dengan tegas menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM,” ujarnya disela aksi.

Menurutnya, GMNI menilai kebjakan penaikan  harga BBM hanya menguntungan kalangan kapitalis dan akan menekan ekonomi masyarakat miskin.

“Kenaikan BBM ini penipuan terhadap rakyat. Sebagai negara penghasil minyak, seharusnya Indonesia mampu mempengaruhi harga minyak, bukan terpengaruh,” jelasnya.

GMNI, lanjutnya, meyakini kenaikan harga BBM akan berdampak langsung terhadap peningkatan harga-harga kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat.

Dan organisasi itu menurutnya juga tidak mempercayai penghematan anggaran dengan pemangkasan subsidi BBM dan mengarahkan anggaran melalui program BLT, dapat membantu masyarakat miskin.

“Kami menolak program BLT dan sejenisnya. Itu tidak pernah terbukti secara efektif membantu rakyat miskin,” katanya.

Organisasi kemahasiswaan itu, terang Iman, berpendapat bahwa solusi yang bisa diambil pemerintah untuk memperkuat anggaran negara antara lain dengan menasionalisasi aset-aset negara yang saat ini banyak dikuasai asing.

Blok-blok migas yang ada di negara ini menurutnya harus dikuasai pemerintah dengan sebesar-besarnya sehingga pemerintah dapat lebih mensejahterakan rakyatnya.

GMNI sendiri, lanjutnya, telah memutuskan untuk melakukan unjuk rasa menolak rencana penaikan harga BBM secara nasional.

Dimana setelah berunjuk rasa di masing-masing daerah, GMNI akan melakukan aksi secara serentak pada 20 dan 29 Maret 2012 mendatang.

Unjuk rasa di depan gerbang Gedung BP Batam sempat hampir terjadi kericuhan antara aparat kepolisian yang dibantu Ditpam BP dengan para demonstran.

Kondisi itu dipicu keinginan demonstran yang ingin memaksa masuk gedung dengan membuka gerbang, namun dihalangi petugas.

Demonstran beberapa kali menggoyang-goyang dan menarik gerbang, tetapi gerbang dipertahankan dan ditarik petugas sehingga kedua pihak saling berbenturan fisik.

Demonstran meminta agar Ketua BP Batam Mustofa Widjaya menemui mereka langsung, namun keingingan itu tidak diakomodir oleh sejumlah Staf BP Batam yang menemui demonstran.

Setelah berunjuk rasa ke Gedung BP, mereka melanjutkan aksinya ke Gedung Pemkot dan DPRD Batam.