Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenaikan Harga BBM akan Pengaruhi Harga Obat
Oleh : Surya Irawan/Dodo
Selasa | 13-03-2012 | 11:12 WIB

JAKARTA, batamtoday – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan diterapkan Pemerintah pada April mendatang dikhawatirkan akan berpengaruh pada kenaikan harga di berbagai sektor termasuk pada sektor obat generik yang akan mengancam kesehatan masyarakat. 

“Kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL) akan berdampak meningkatkan harga obat generik esensial sehingga membebani biaya kesehatan masyarakat,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Herlini Amran, Selasa (13/3/2012). 

Herlini mendesak Kementrian Kesehatan (Kemenkes) untuk dapat mengendalikan harga obat generik esensial yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan Ketetapan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.03.01/Menkes/146/I/2010 tentang harga obat generik. 

Legislator asal Kepulauan Riau ini juga meminta Kemenkes memperkuat kontrol pengawasan harga obat generik di lapangan sehingga harga obat secara umum di pasaran merata. Menurut data Dirjen Bina Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes, saat ini volume obat generik menguasai 40 persen peredaran obat di masyarakat.  

"Saya menyayangkan pemanfaatan obat generik rill-nya di berbagai fasilitas kesehatan, baru mencapai 8-11 persen saja", tegas Herlini menuntut peningkatan kinerja Kemenkes. 

Permasalahan lain yang menyebabkan harga obat di Indonesia mahal adalah terkait bahan baku obat di Indonesia yang masih mengimpor, tambah Herlini. Data Dirjen Binafar Kemenkes RI tahun 2011 mengungkapkan 95 persen bahan baku obat masih bergantung pada komoditas impor, terutama dari Cina dan India. 

Sebelumnya Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih mengungkapkan harga obat di Indonesia saat ini masih salah satu yang tertinggi di dunia. Beberapa bermasalahan terkait mahalnya harga obat di Indonesia antara lain di pasaran banyak ditemukan fenomena harga obat generik bermerek yang disamakan dengan obat paten. Masalah terbesar lainnya produsen obat di Tanah Air masih banyak mengimpor bahan baku obat yang menyebabkan harga produk obat menjadi mahal. 

“Kemandirian bahan baku obat nasional harus segera terlaksana. Sehingga,  kenaikan  jumlah keterbutuhan volume obat menjelang  BPJS Kesehatan secara signifikan dapat segera diantisipasi, apalagi dengan kenaikan harga BBM,” pungkasnya.