Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

LIMBAH INDUSTRI BATAM

Meneg KLH Minta Laporan Tiap Enam Bulan
Oleh : ocep
Senin | 12-03-2012 | 15:20 WIB
Kambuaya.jpg Honda-Batam

Menteri Negara Lingkungan Hidup Althasar Kambuaya (tengah) saat berkunjung ke Batam, Senin (12/3/2012).

BATAM, batamtoday - Menteri Negara Lingkungan Hidup meminta laporan dari instansi terkait di Kota Batam atas hasil pantauan langsung pengelolaan limbah industri, setidaknya sekali dalam enam bulan.

Hal itu dikemukakan Baltashar Kambuaya, Menteri Negara Lingkungan Hidup, saat berkunjung ke Batam, Senin (12/3/2012).

“Bapedal Batam harus selalu memantau pengelolaan lingkungan hidup di kawasan galangan kapal dan industri setiap enam bulan sekali dan melaporkannya ke kami,” ujarnya.

Apalagi dalam program penilaian Proper Kementerian LH, yang mencatat pada 2011 terdapat sembilan dari 20 perusahaan yang disurvei di Kota Batam mendapatkan rapor merah.

"Tahun lalu ada 20 perusahaan yang kami Proper di Batam, ada sembilan yang berapor merah. Saya minta dalam waktu enam bulan harus berubah warna itu, tahun ini mereka harus memperbaiki," tegasnya.

Kementerian, jelasnya, selalu menginginkan agar pengelolaan lingkungan hidup di Kota Batam selalu terjaga meskipun kota ini menjadi salah satu basis industri perkapalan dan manufaktur yang sarat dengan limbah dan pencemaran.

Menurutnya, kemajuan Kota Batam dalam pengelolaan lingkungan hidup selama lima tahun belakangan sudah tergolong baik.

Mengingat lima tahun lalu Kota Batam masih termasuk kota dengan rapor merah namun sekarang sudah termasuk kota dengan rapor hijau.

"Batam sangat memenuhi syarat untuk menjadi Green City. Apalagi Sektor Pariwisata sangat tergantung dari Sustainable City. Kotanya tetap hijau, Pariwisata tetap jalan," katanya.

Hal itu berdasarkan hasil pantauannya dari udara saat meninjau sejumlah lokasi industri perkapalan di Kota Batam bersama dengan sejumlah pejabat pemerintah kota dan Badan Pengusahaan Batam.

"Hasil tinjauan sementara dari udara sebenarnya aman, lautnya juga bersih, lingkungan bersih, kami akan terus ikuti tentang Batam," ujar Kambuaya.

Di tempat sama, Kepala Bapedal Kota Batam Dendi Purnomo mengatakan selama 2006-2010 sebanyak 375 perusahaan,  97% sudah melakukan pengelolaan limbah, mengirim, dan mengolah. Sementara 13 perusahaan menjadi target operasi terkait pengelolaan limbah yang buruk.

Dalam kunjungannya ke Batam, Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Baltashar Kambuaya meninjau sejumlah lokasi galangan kapal yang berlokasi di kawasan Tanjung Uncang, Batam.

Rombongan Menteri berangkat dari Terminal Ferry Internasional Sekupang bersama Ketua BP Kawasan Batam Mustofa Widjaya, dan Kepala Badan Pengelolaan Dampak Lingkungan Kota Batam, Dendi Purnomo.

Sejumlah perusahaan galangan kapal yang ditinjaunya adalah perusahaan asing a.l. Drydocks World Dubai dengan anak perusahaannya Drydocks World Nanindah dan Drydocks World Pertama. Selanjutnya, PT Batamec Shipyard dan PT Marcopolo Shipyard.

Selain itu rombongan Meneg KLH juga meninjau sejumlah pabrik di Kawasan Industri Kabil dan Kawasan Industri Batamindo.