Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Heboh, Crop Circle dan Jejak UFO di Sleman
Oleh : Redaksi
Senin | 24-01-2011 | 13:29 WIB
crop.jpg Honda-Batam

Crop Circle di Sawah Milik Warga Sleman yang kini menghebohkan media di Indonesia

Sleman, batamtoday -  Lingkaran 'UFO' yang terbentuk di persawahan Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, perlu ditelusuri. Mengapa bisa terjadi fenomena unik tersebut?

Menurut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono, salah satu lembaga yang berwenang menyelidiki lingkaran 'UFO' tersebut adalah pihak militer.

"Pertama yang berwenang ada militer. Dia tahu gimana-gimananya. Lalu pertanian, karena itu di lahan pertanian," ujar Agung kepada wartawan usai melepas Presiden SBY ke India di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Senin, 24 Januari 2011.

Sebagamana diberitakan, fenomena unik terjadi Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Minggu, 23 Januari 2011. Padi ambruk di tengah sawah tersebut dan membentuk pola lingkaran yang sangat rapi. Seperti pola yang sengaja dibuat manusia.

Istilah ilmiah untuk fenomena ini biasa disebut dengan istilah crop circles atau linkar taman. Biasanya, fenomena ini dihubungkan dengan kemunculan makhluk luar angkasa atau unidentifying flying object (UFO).

Basori (41), warga yang rumahnya berada di utara sawah itu mengatakan, Minggu malam, 23 Januari 2011 sekitar pukul 22.30, dirinya mendengar suara gemuruh layaknya suara helikopter mendarat.

"Suara itu terdengar sekitar 30 menit. Tapi saya tidak gubris suara itu. Saya pikir itu suara helikopter lewat," tuturnya, seperti dilansir Tribun Yogya.

LAPAN
Meski kejadian sudah menghebohkan media massa, LAPAN tak melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai CC Sleman itu.

“Kami tidak melakukan penelitian tentang itu,” ungkap Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa LAPAN Clara Yono Yatini. Selain itu, ia menyatakan bahwa LAPAN tak bisa menyatakan ada atau tidaknya UFO.

“Kami tak tahu persis apakah itu fenomena alam atau buatan manusia,” ujarnya. Namun, ia mengakui setelah melihat foto dari CC tersebut memang tampak aneh. Wanita yang akrab disapa Clara ini mengatakan, dirinya tak bisa banyak mengomentari perihal CC di Sleman ini.

Saat ditanya apa penyebab adanya CC tersebut, Clara menekankan bahwa LAPAN tak melakukan penelitian terhadap itu. "Untuk saat ini tidak, tapi melihat perkembangannya lagi, yang jelas untuk saat ini tidak ada rencana untuk ke sana."

Pandangan Ilmuwan

Astronom terkemuka membantah keberadaan alien di alam semesta. Meskipun ada puluhan ribu planet serupa bumi, kondisi planet itu tidak mendukung kehidupan alien. Mengapa?

Dr. Howard Smith, astrofisikawan senior di Harvard University percaya bahwa hanya sedikit sekali harapan keberadaan alien. Bahkan jika manusia terus mencari teori pendukung keberadaan makhluk asing ini, hampir mustahil kita melakukan komunikasi dengan alien.

Sejauh ini, astronom menemukan 500 planet di sekitar sistem tata surya namun dipercaya ada miliaran planet di alam semesta.

Namun, Dr. Smith menekankan bahwa planet tersebut terlalu dekat atau terlalu jauh dengan matahari sehingga temperatur permukaan planet terlalu ekstrim untuk mendukung kehidupan.

Apalagi planet tersebut memiliki orbit tidak biasa sehingga menyebabkan variasi suhu yang menghambat keberadaan cairan, elemen utama pembentuk kehidupan.

“Kami menemukan bahwa hampir sebagian besar planet memiliki karakteristik yang jauh berbeda dengan Bumi. Mereka sangat bertentangan dengan pemahaman kehidupan yang kita ketahui,” ujar Dr. Smith.

Bertentangan dengan pemahaman ini, bulan lalu Profesor Stephen Hawking mengatakan fakta keberadaan miliaran galaksi di luar Bima Sakti yang menjadi tempat sempurna bagi kehidupan makhluk asing di alam semesta.

Ilmuwan dari University of London memperkirakan keberadaan alien di sekitar 40 ribu planet.