Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BI Dinilai Perlu Jaga Kestabilan Harga Komoditas Bawang Merah
Oleh : Redaksi
Sabtu | 23-03-2019 | 16:05 WIB
bawang-merah11.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pedagang bawang merah di Pasar Toss 3000 Batam. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) harus juga berperan dalam menjaga kestabilan harga komoditas, terutama yang berpotensi berkontribusi terhadap tingkat inflasi seperti bawang merah.

Dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (23/3/2019), Wakil Ketua Komisi XI DPR Marwan Cik Asan mengemukakan dalam kunjungan kerja spesifiknya ke Solok, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu, ditemukan bahwa salah satu komoditas yang menjadi penyebab inflasi adalah bawang merah, sehingga BI dinilai juga perlu berperan membina petani bawang merah guna menjaga kualitas dan produktivitas.

Saat pertemuan dengan kelompok tani bawang merah di Solok, Selasa (19/3/2019), Marwan mengemukakan pihaknya mendapat empat temuan yang disampaikan kelompok bawang merah penerima PSBI, yaitu harga cenderung turun saat panen, produktivitas, keterbatasan pupuk subsidi, dan persoalan modal untuk mengembangkan kelompok tani.

"Kalau memang kebutuhannya banyak, pemda sedari awal harus sudah menyusun RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok). Terkait modal, saya rasa Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa menjad solusi," ujar politisi Partai Demokrat itu.

Ia juga menginginkan agar komoditas bawang merah dapat terpasok dengan baik serta inflasi juga dapat terkendali sehingga masyarakat juga bergairan menanam komoditas tersebut karena harganya yang stabil.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI Willgo Zainar meminta pemerintah menjaga stabilitas harga bawang merah di Sumatera Barat.

Menurut Willgo Zainar, bawang merah merupakan komoditas unggulan yang memberi kontribusi besar terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta penyumbang inflasi.

"Pemerintah perlu menjaga stabilitas harga bawang merah. Petani menyampaikan harga bawang merah cenderung turun saat panen raya, bisa Rp7.000 per kilogram," ungkap politisi Gerindra itu.

Sedangkan Anggota Komisi XI DPR RI Refrizal menginginkan Bulog dapat menyerap produksi bawang merah dari berbagai kelompok tani di daerah tersebut.

Politisi PKS itu berpendapat bahwa penyerapan itu penting karena jika harga bawang merah tidak terkendali maka ke depannya juga berpotensi mengakibatkan inflasi.

Sumber: ANTARA
Editor: Yudha