Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Program Agrogemilang

Kota Batam Terus Genjot Ekspor Produk Pertanian
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 20-03-2019 | 15:05 WIB
ekspor-pertanian1.jpg Honda-Batam
Pelepasan ekspor produk pertanian di Dermaga Utara Pelabuhan Laut Batu Ampar. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Berada di zona perdagangan bebas atau free trade zone (ftz), Batam bersama dengan Bintan dan Karimun yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan terus tingkatkan eksportasi produk pertaniannya.

Tercatat dari sistim otomasi perkarantinaan di Batam pada awal 2019 terjadi kenaikan jumlah ekspor dibandingkan tahun lalu sebesar 24%. Pada Periode Januari - Februari 2018 terdapat ekspor 59.224,57 ton atau senilai Rp 839,17 miliar sedang pada periode sama di tahun 2019 sebesar 73.425,9 ton senilai Rp 936,57 miliar.

"Kita dorong pertumbuhan ini dengan bersinergi," kata Ali Jamil Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) saat melepas ekspor komoditas pertanian di Dermaga Utara Pelabuhan Laut Batu Ampar, Batam, Selasa (19/3/2019) malam.

Kementerian Pertanian RI kembali bersinergi dengan pemerintah daerah di Provinsi Kepulauan Riau, kali ini melepas ekspor komoditas pertanian berupa kakao dan kelapa bulat senilai Rp 46,99 miliar tujuan Jerman, USA, Estonia, Vietnam, Meksiko dan Malaysia.

Kegiatan tersebut adalah inisiasi dari Kementan lewat Badan Karantina Pertanian dengan programnya Agro Gemilang 2019 yang bertujuan meningkatkan ekspor komoditas pertanian yang berbasis wilayah dan menambah jumlah eksportir di bidang pertanian.

"Ekspor ini harus kita ekspose, supaya masyarakat tau bahwa kita punya potensi, ini harus digarap," kata Jamil.

Kepala Barantan juga menekankan bahwa Kementan berkomitmen menjaga kualitas dan mendukung ekspor komoditas pertanian daerah agar memenuhi persyaratan SPS (sanitary dan phytisanitary) negara tujuan, agar tidak terjadi penolakan saat tiba di negara tujuan. Kementan akan terus bersinergi dengan daerah untuk mendorong dan meningkatkan ekspor non migas terutama sektor pertanian.

"Nah lewat program Agro Gemilang ini kita ingin ada peningkatan volume dan penambahan eksportir dan juga negara tujuan, agar nilai tambah ini bisa bermanfaat lebih banyak," ungkapnya.

Suryo Irianto Putro, Kepala Karantina Pertanian Batam menambahkan bahwa, pada 2018 terdapat 49 komoditas asal Batam yang di ekspor ke berbagai negara diantaranya ampas wangi, kakao, kelapa bulat, minyak sawit, rumput laut dan sarang walet.

Dengan 20 negara mitra dagang diantaranya USA, Angola, Bangladesh, Belanda, Brazil, Tiongkok, Kamboja, Kanada, Mesir Jerman, Yordania, India, Korsel, Malaysia, Meksiko, Singapura, Tanzania dan Vietnam. Dan nilai total ekspor mencapai Rp 19,32 triliun, tambahnya.

Nurdin Basirun, Gubernur Kepulauan Riau yang hadir dan melepas ekspor produk pertanian ini juga membenarkan bahwa Batam punya potensi sektor migas bidang pertanian yang cukup potensial. Menurutnya, program tersebut perlu didorong. Pihaknya akan berjanji akan mengoptimalkan upaya yang ada melalui dinas dan lembaga penelitian agar hasil yang didapatkan petani bisa lebih optimal.

"Program ini perlu kita support, kita akan lakukan seoptimal mungkin supaya eksportir dan petani mendapat nilai tambah yang optimum selain juga jadi devisa untuk daerah," ujarnya.

Editor: Yudha