Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nilai Kontrak USD 5 Juta

Produsen Alas Kaki Indonesia dan Australia Sepakati Kontrak Kerja Sama Selama 5 Tahun
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 08-03-2019 | 09:40 WIB
sepatu-indonesia.jpg Honda-Batam
Aktivitas produksi di PT Wangta Agung, perusahaan sepatu yang terletak di Tanjungsari 24 Surabaya. (jpip.or.id)

BATAMTODAY.COM, Sydney - Pemerintah Indonesia melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney memfasilitasi penandatanganan kontrak kerja sama antara produsen alas kaki PT Wangta Agung dengan Urban Footwear Pty Ltd senilai USD 5 juta. Kontrak kerja sama ini akan berlaku selama lima tahun.

Penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan Direktur PT Wangta Agung, Lai Hermanto dan Managing Director Urban Footwear Pty Ltd, Nik Gauganovski yang disaksikan oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Sydney, Heru Hertanto Subolo di Kantor ITPC Sydney, Australia pada 1 Maret 2019.

"Pemerintah Indonesia sangat mendukung pelaku usaha nasional untuk melakukan penetrasi dan perluasan pasar ke negara lain, khususnya Australia. Sebagai negara tetangga, kedekatan lokasi geografis antara Indonesia dengan Australia dapat meminimalisasi biaya logistik," kata Kepala ITPC Sydney, Ayu Siti Maryam, dalam siaran pers Kemendag, Selasa (5/3/2019).

Urban Footwear Pty Ltd merupakan produsen sekaligus importir sepatu di New South Wales, Australia yang memasok sepatu kelas menengah ke seluruh Australia, Selandia Baru, dan negara-negara Kepulauan Pasifik. PT Wangta Agung mengekspor sepatu ke Australia melalui sistem produk Original Equipment Manufacturer (OEM).

Dengan sistem OEM, PT Wangta Agung memasok produk dengan menggunakan merek dagang perusahaan yang bekerja sama dengan Urban Footwear Pty Ltd. "Sistem ekspor ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi PT Wangta Agung sebagai pemilik merek alas
kaki Ardiles menuju ke pasar Australia, Selandia Baru, dan negara-negara Kepulauan Pasifik," tandas Ayu.

Konjen Heru menambahkan, ITPC Sydney dan Konjen RI Sydney akan selalu membantu kedua perusahaan dalam melakukan ekspor dan impor. "Diharapkan dalam lima tahun ke depan, nilai kontrak antara kedua perusahaan dapat meningkat seiring dengan semakin banyaknya permintaan pasar Australia atau importir Urban Footwear Pty Ltd untuk produk sepatu buatan Indonesia di tingkat pengelola toko modern (retailer) di Australia," pungkasnya.

Berdasarkan data statistik yang sudah diolah Kementerian Perdagangan, ekspor alas kaki periode Januari?September 2018 senilai USD 70 juta. Nilai ini naik 8,58 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang senilai USD 64 juta.

Editor: Gokli