Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Alasan Imigran Gelap Transit di Indonesia
Oleh : Redaksi/Mg
Sabtu | 03-03-2012 | 13:41 WIB

BATAM, batamtoday - Isu masuknya imigran gelap ke Indonesia seolah tak ada habisnya. Negara ini seolah menjadi lokasi yang ideal untuk pelarian, atau sekedar transit mereka yang tak tahan hidup di daerah konflik seperti Afganistan, Pakistan, Srilanka.

Dari penelusuran yang dilakukan batamtoday, imigran bukan tidak memiliki alasan yang kuat memilih Indonesia sebagai sasaran ideal. Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) yang dibangun di beberapa wilayah di tanah air ternyata menjadi daya tarik tersendiri. 

"Mereka lebih nyaman kalau ditangkap di Indonesia, dibanding dengan Malaysia. Di sini mereka diperlakukan lebih baik,"kata seorang pelaku pengiriman Imigran di kawasan Nongsa yang kami rahasiakan identitasnya, Jum'at(2/3/2012) malam. 

Selain itu, kata sumber itu lagi, adanya intervensi lansung dari lembaga migran internasional membuat jalan para imigran gelap makin mudah. Setiap penangkapan, mereka akan diawasi, sehingga petugas terkait akan berfikir dua kali jika ingin melakukan hal-hal di luar prosedur.

"Lihat saja setiap penangkapan, lembaga seperti IOM dan UNHCR lansung turun, bahkan yang terakhir kemarin informasinya polisi Australia (AFC) turun ke Batam tanpa diberitakan media apa motivasinya," jelasnya.

Pernyataan sumber tersebut tak jauh berbeda dengan apa yang dikemukakan pihak kepolisian.

Bahkan dalam penyelidikan di Mapolair Polda Kepri, 11 imigran asal Srilanka yang diamankan di Hang Nadim mengaku telah berkomunikasi dengan rekan sesama imigran di Bogor. 

"Dari rekanya itu mereka mengaku tahu jika di Indonesia, imigran gelap diperlakukan dengan baik, bahkan diberikan tunjangan ketika sudah masuk ke Rudenim," kata penyidik Polair Polda Kepri. 

Kehidupan yang layak sementara waktu sebelum akhirnya diberangkatkan ke negara tujuan, inilah yang menjadi daya tarik tersendiri para imigran masuk ke Indonesia. Ke-11 rombongan itupun lansung bertolak ke Batam. 

"Kondisi kami di Malaysia tak terjamin, saya dapat informasi bahwa di Indonesia enak, makanya kami berangkat," kata penyidik menirukan perkataan Imigran saat diperiksa beberapa hari lalu.