Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Modal Nekat, Pemuda di Lingga Ini Raup Omzet Jutaan Rupiah dari Usaha Kedai Kopi
Oleh : Bayu Yiyandi
Sabtu | 23-02-2019 | 13:40 WIB
kedai-wb1.jpg Honda-Batam
Hendri Pebriyan (28), pemilik Kedai Kopi Wak Ben (WB). (Foto: Bayu)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Selama ada niat di situ jalan akan selalu terbuka. Hal itulah yang dilakukan oleh Hendri Pebriyan (28), pemuda asal Kampung Mentok, Kelurahan Daik, Kecamatan Lingga. Bermodal keberanian, Hendri berhasil meraup keuntungan jutaan rupiah dari usaha kedai kopi yang dirintisnya sejak Agustus 2018 lalu.

Awalnya, Hendri bekerja sebagai pegawai kontrak di salah satu kementerian. Melihat adanya peluang dan sedikit tabungan, Hendri memberanikan diri, meski usaha yang dijalankannya terbilang cukup banyak saingan. Hasilnya, setiap bulan Hendri berhasil meraup keuntungan bersih kurang lebih Rp4 juta.

"Penghasilan satu bulan rata-rata Rp 4 juta. Ini bersih sudah dipotong gaji karyawan serta membeli bahan untuk kedai. Kalau kotornya itu belasan," ujar Hendri, pemuda yang akrab disapa Wak Ben, kepada BATAMTODAY, Sabtu (23/2/2019).

Hendri mengaku dalam satu bulan pertama menjalankan usaha, dirinya pernah membawa uang satu hari hanya Rp20 ribu. Namun, ia tetap semangat dan bersyukur.

Ia meyakini dalam dunia usaha, hal seperti itu sering terjadi. Apalagi tidak memiliki keahlian khusus.

"Saya pernah belajar di Youtube, Google tentang cara membuat kopi. Memang yang namanya usaha ini perlu kerja keras," tuturnya.

Hendri sendiri memberi nama usahanya dengan brand "WB" atau Kedai Kopi Wak Ben. Ini diambil dari nama dirinya yang akrab dipanggil oleh teman karibnya. Usaha ini ia rintis karena ingin melihat sejauh mana kemampuan dirinya dalam berwirausaha. Kopi yang dijual juga berasal dari produk lokal.

"Ada lah tambahan minuman lain, cuman itu pelengkap. Saya fokuskan kopinya. Karena kopi tidak lagi menjadi minuman orang tua saja," ujar pria lulusan Sarajana Teknik Informatika ini

Berjalannya waktu, Hendri sukses memberikan cita rasa kopi yang nikmat dan memikat lidah para pencinta kopi di Daiklingga. Ia juga rutin membagikan sedikit rezeki kepada keluarga kurang mampu dari hasil usahanya.

"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur sekali, di mana dari usaha dan kerja keras saya bisa berbagi," tuturnya.

BATAMTODAY.COM sempat mencicipi kopi ala kedai Wak Ben. Rasanya memang lebih nikmat, dibanding kopi lainnya. Tanpa kelebihan susu, khas kopi buatannya terasa mantap saat diseruput. Sangat jauh berbeda rasanya dengan kopi tubruk atau kopi bubuk yang di seduh dengan air panas.

Nuansa kekeluargaan pun sangat kental begitu duduk nongkrong di kedai ini. Masing-masing para penikmat kopi mulai dari warga biasa dan pejabat menyatu tanpa ada sekat sama sekali.

Tongkrongan di Kedai Wak Ben ini juga dibuat sedikit ala cafe. Ditambah ornamen dinding dari batang sagu serta lukisan tokoh melayu Hang Jebat.

"Kedai kopi ini saya buat sebagai tempat untuk masyarakat baik tua atau muda menikmati bagaimana nikmatnya kopi. Disamping itu, saya sediakan tempat permainan domino," jelas Hendri lagi

Ia mengajak kepada kaum pemuda lain agar dapat melakukan hal serupa dengan dirinya. Jangan berharap mengemis kepada pemerintahan untuk mendapat pekerjaan.

"Saya lihat banyak pemuda di Lingga yang sebenarnya memiliki peluang dan pemikiran kreatif terlihat malas. Lulus kuliah hanya duduk-duduk dirumah. Sayang jika seperti itu terus. Ciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak punya pekerajaan," ajak pemuda kelahiran 1990 tersebut.

Hendri menawarkan, bagi yang ingin menikmati kopi di kedainya, silahkan mampir di samping jalan menuju kantor Bupati Lingga lama. Kedainya buka mulai dari jam 4 sore hingga pukul 12 malam.

Editor: Yudha