Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diamankan KRI Bung Tomo-357 di Perairan Natuna

Kapal Vietnam Pengangkut 150 Ton Solar Dilimpahkan ke Lanal Batam
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 20-02-2019 | 08:06 WIB
kapal-minyak-vietnam2222222222222222.jpg Honda-Batam
Kapal berbendera Vietnam yang diamankan KRI Bung Tomo-357 di Perairan Natuna. (Foto: Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Satu kapal asing berbendera Vietnam yang diamankan KRI Bung Tomo-357 di Perairan Natuna, terbukti menjadi pemasok bahan bakar untuk kapal Vietnam yang melakukan penangkapan ikan di perairan Indonesia.

Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada I, Lakmsamana Pertama TNI Irvansyah, saat ekspose di Dermaga Lanal Batam mengatakan, penangkapan kapal Vietnam tersebut dilakukan pada Minggu (17/2/2019) kemarin.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, kapal tersebut mengangkut sekitar 150 ton bahan bakar jenis solar. "Kapal ini khusus pemasok bahan bakar untuk kapal yang melakukan penangkapan ikan," paparnya.

Setelah diamankan, kapal kemudian digiring ke Batam untuk diserahkan ke Lanal Batam bersama empat awak kapal untuk proses hukum lebih lanjut. "Ada empat orang awak kapal yang diamankan. Mereka terdiri dari satu nahkoda dan tiga ABK, yakni Ty, Viec, Nguyen dan Hien," tambahnya.

Sebelum berhasil mengamankan kapal pengangkut solar ilegal itu, kata Ivan, sempat terjadi kejar-kejaran sejak pukul 03.00 WIB, dan baru berhasil dihentikan sekitar pukul 06.30 WIB.

"Kapal ini sempat berusaha melarikan diri saat didekati, sehingga aksi kejar-kejaran terjadi," ujar Irvan, Selasa (19/2/2019) sore.

Dijelaskan, penangkapan dilakukan berawal dari terdeteksinya kontak radar sebuah kapal. Kemudian didekati untuk memastikan.

"Mereka melakukan peran penggelapan agau mematikan lampu kapal. Kita juga melakukan hal serupa agar bisa mendekati kapal. Setelah dekat, ternyata kapal Vietnam," jelasnya.

Ukuran kapal yang kecil memudahkan mereka melarikan diri dengan cara bermanuver. "Kapal ini ukurannya kecil, jadi agak lincah dibandingkan dengan KRI. Akhirnya kita menurunkan perahu karet untuk mendekati. Saat matahari sudah terbit, barulah kapal bisa dihentikan," tambahnya.

"Untuk proses lebih lanjut bisa dikonfirmasi ke Lanal Batam, karena kasusnya kita limpahkan ke sana."

Editor: Gokli