Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sopir Trailer Maut Dikabarkan Tertangkap
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Jum'at | 02-03-2012 | 13:29 WIB
Kombes-Pol-Karyoto.gif Honda-Batam

Kombes Karyoto, Kapolresta Barelang.

BATAM, batamtoday - Pelaku tabrak lari di Simpang Baloi Centre, sopir truk gandeng yang merupakan karyawan perusahaan bongkar muat, PT Golden Gate Mandiri (GGM) akhirnya berhasil dibekuk jajaran Satlantas Polresta Barelang, Kamis malam (1/3/2012). 

Penangkapan terhadap hasil dari pemantauan selama lebih kurang dua hari oleh petugas patroli Satlantas dan hasil pemantauan dari rekaman CCTV di Pelabuhan Batu Ampar dan Pelabuhan Sekupang. 

"Penangkapan berdasarkan penyelidikan anggota Satlantas di lapangan dan hasil rekaman CCTV di dua pelabuhan di Batam," ujar Kapolresta Barelang, Kombes Karyoto kepada batamtoday, Jumat (2/3/2012). 

Hingga berita ini diturunkan, pelaku tabrak lari yang belum diketahui identitasnya ini masih menjalani pemeriksaan di unit Laka Satlantas Polresta Barelang. Selain itu barang bukti kendaraan truk gandeng warna hijau milik PT GGM ikut disita pihak kepolisian. 

"Keterangan lengkapnya nanti akan diekspose Kasat Lantas," pungkas Karyoto. 

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) kembali terjadi di ruas jalan utama di Batam, sepeda motor Honda Supra warna hitam dengan nopol BP 3029 HB yang kendarai Liston Freddy Sianturi (33) yang berbonceng dengan istri, anaknya dan seorang anak tetangganya ditabrak dari belakang oleh truk gandeng warna hijau dengan muatan plat besi di Simpang Lampu Merah Baloi Centre, Selasa (21/2/2012) sekitar pukul 15.55 WIB.   

Akibatnya dalam kejadian naas itu, anak korban Johanes Parulian Sianturi (1,5) meninggal di lokasi kejadian, sementara istrinya, Rumpida Parhusip (30) mengalami luka parah pada bagian kaki kiri sedangkan Liston mengalami luka ringan begitu juga dengan Linda Emelia (5), anak tetangga korban yang ikut berboncengan saat kejadian naas itu.   

Selanjutnya keempat korban ini dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth Baloi oleh warga yang berada di lokasi kejadian. Setelah mendapatkan perawatan medis, akhirnya Rumpida menghembuskan nafasnya pada Rabu (22/2/2012) sekitar pukul 2.00 WIB karena nyawa tak bisa tertolong lagi karena pendarahan hebat pada kaki sebelah kiri yang nyaris putus.