Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPR Dukung Upaya Pemerintah Lakukan Swasembada Gula pada 2014
Oleh : surya
Selasa | 28-02-2012 | 20:34 WIB
Aria_Bima.jpg Honda-Batam

Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

JAKARTA, batamtoday-DPR mendukung upaya pemerintah mencapai swasembada gula pada 2014, di saat dunia internasional  sedang menghadapi  kelangkaan gula yang mengakibatkan  tingginya harga gula  dunia. Kondisi demikian  sangat  relevan jika pemerintah  memutuskan   untuk mencapai  swasembada gula pada  tahun  2014.

“Pemerintah sudah mencanangkan bahwa 2014 itu swasembada gula. Baik gula konsumsi maupun gula industri. Untuk gula konsumsi sekitar 2,7 ton, sedangkan untuk  industri sekitar 3 juta ton,” Aria Bima, Wakil Ketua Komisi VI DPR seperti dikutip dari laman dpr.go.id.

Menurut Aria Bima, di sela-sela kunjungan Panitia Kerja (Panja) Gula Komisi VI ke Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar beberapa waktu lalu, antara DPR dan pemerintah sudah sepakat  bahwa untuk swasembada gula harus dimaknai dengan swasembada gula berbasiskan raw material tebu. Artinya agar program swasembada gula dengan target 5,7 juta ton ini korelatif dengan peningkatan kesejahteraan petani.

“Sehingga kami bersama pemerintah sudah menyepakati ada dua program yaitu program on farm dan off farm. On farm sudah kita hitung dari luas area selain intensifikasi dan ekstensifikasi lahan yang sudah ada, penyediaan lahan  baru seluas 350.000 hektar untuk mendukung raw material on farm berbasis tebu,” katanya.

Guna mendukung swasembada gula ini, lanjutnya, menteri perekonomian, menteri kehutanan, inhutani dan perhutani telah mengadakan kerjasama plasma dan inti dengan pihak swasta. Area plasma dan inti yang disediakan berada di Lampung, sebagian kecil wilayah Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi.

Sementara itu, Komisi VI sendiri mengalokasikan anggaran revitalisasi bagi pabrik gula. Sebab dari 61 pabrik gula di Indonesia, 51 diantaranya milik PTPN BUMN Gula. "Ternyata alat produksinya merupakan alat-alat yang sudah lama, kuno dan terkesan sudah tidak efisien. Untuk tahun 2011 disediakan dana 300 Milyar, dan 2012 sekitar 250 Milyar untuk membantu subsidi bunga dan bantuan alat-alat langsung," katanya.

Politisi PDIP ini mengatakan, kunjungan Komisi VI ke Pabrik Gila Tasikmadu dalam rangka melihat langsung kondisi pabrik-pabrik gula, apakah masih memenuhi syarat untuk dikembangkan. "Kami berharap, kunjungan ini untuk mendapatkan masukan sebenarnya revitalisasi di Tasikmadu membutuhkan biaya berapa, mana yang bisa dibantu dalam bentuk anggaran APBN dan mana yang perlu disinergikan dengan Bank-bank BUMN untuk subsidi bunga," katanya. 

Aria Bima menambahkan, terkait distribusi gula sendiri masih terjadi persoalan antara produksi gula di tingkat petani dengan konsumsi gula di masyarakat. Dimana tingkat konsumsi gula masyarakat sangat tinggi, sehingga Komisi VI mendorong dan memotivasi petani untuk terus menanam tebu.

"Komisi VI terus berpikir bagaimana agar harga gula konsumsi di tingkat petani masih cukup menarik dan memotivasi para petani untuk menanam tebu, selain melakukan in-efisiensi dan revitalisasi pabrik-pabrik gula yang ada," katanya. 

Menanggapi kunjungan Panja Gula Komisi VI DPR,  Administratur PTPN IX PG Tasikmadu Bambang Sucahyo mengatakan, pihaknya merencanakan perbaikan pabrik untuk memantapkan kapasitas yang ada. Untuk jangka panjang nantinya akan ada penambahan daya listrik menjadi 4 MW guna mendukung kapasitas produksi lebih tinggi lagi. 

“Pada tahun 2011, kami giling hanya 3 juta kwintal tebu. Harapannya nanti bisa 4,3 juta kwintal tebu di tahun 2013 dengan adanya penambahan power listrik . Sekarang di tahun 2012 masih 3,9 kwintal tebu,” kata Bambang. 

Dalam kunjungan ke Pabrik Gula Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima didampingi Anggota Komisi VI Ferarri Roemawi, Ida Ria, Imran Muchtar (F-PD), Chairuman Harahap (F-PG), dan Edhy Prabowo (F-Gerindra).