Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tabrak Lari di Simpang Baloi Centre

Hampir Sepekan, Sopir Trailer Maut Juga Belum Tertangkap
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Senin | 27-02-2012 | 16:31 WIB
tabrak_lari.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Hampir genap satu pekan peristiwa tabrak lari yang menewaskan dua orang korban di Simpang Baloi Centre terjadi, namun hingga kini pelaku masih berkeliaran bebas dan belum ada hasil kinerja dari pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini.

 

Kanit Laka Satlantas Polresta Barelang, AKP Faisal Andri, menerangkan, pihaknya kesulitan dalam mendapatkan pelaku dengan alasan minimnya keterangan yang diberikan oleh saksi. 

"Keterangan dari saksi yang minim membuat kita kesulitan dalam mengungkap kasus ini," ujar Faisal, Senin (27/2/2012). 

Faisal menambahkan, pihaknya telah membawa saksi ke perusahaan yang diduga tempat pelaku bekerja, namun saksi tak dapat menunjukan ciri-ciri truk gandeng yang menabrak korban pada saat kejadian. 

"Saksi tak bisa menunjukan ciri-ciri truk gandeng itu ketika kita membawanya ke perusahaan itu," jelasnya. 

Saksi yang melihat hanya satu orang, lanjut Faisal, dan dari keterangan yang minim itu membuat pihaknya sulit dalam mengejar pelaku. Selain itu, banyak kendaraan berat yang lewat di lokasi pada saat kejadian. 

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) kembali terjadi di ruas jalan utama di Batam, sepeda motor Honda Supra warna hitam dengan nopol BP 3029 HB yang kendarai Liston Freddy Sianturi (33) yang berbonceng dengan istri, anaknya dan seorang anak tetangganya ditabrak dari belakang oleh truk gandeng warna hijau dengan muatan plat besi di Simpang Lampu Merah Baloi Centre, Selasa (21/2/2012) sekitar pukul 15.55 WIB.  

Akibatnya dalam kejadian naas itu, anak korban Johanes Parulian Sianturi (1,5) meninggal di lokasi kejadian, sementara istrinya, Rumpida Parhusip (30) mengalami luka parah pada bagian kaki kiri sedangkan Liston mengalami luka ringan begitu juga dengan Linda Emelia (5), anak tetangga korban yang ikut berboncengan saat kejadian naas itu.  

Selanjutnya keempat korban ini dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth Baloi oleh warga yang berada di lokasi kejadian. Setelah mendapatkan perawatan medis, akhirnya Rumpida menghembuskan nafasnya pada Rabu (22/2/2012) sekitar pukul 2.00 WIB karena nyawa tak bisa tertolong lagi karena pendarahan hebat pada kaki sebelah kiri yang nyaris putus.  

Anehnya lagi dalam peristiwa naas ini, sopir truk gandeng berhasil kabur ke arah Sekupang meninggalkan korban sementara kejadian terjadi di depan pos polisi Baloi Centre. Bahkan, kejadian ini sendiri terjadi di saat lalu lintas yang sedang ramai di jam sibuk sore hari. Yang pasti, hingga saat ini petugas Satlantas Polresta Barelang belum juga berhasil menangkap pelakunya.