Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Tiket Pesawat Meningkat Akibat Musim Liburan dan Nilai Tukar Dolar
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Senin | 14-01-2019 | 14:40 WIB
lion-air112.jpg Honda-Batam
Maskapai penerbangan Lion Air. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kenaikan harga tiket pesawat domestik yang terjadi belakangan ramai dibicarakan masyarakat.

Menanggapi itu, Distrik Manager Lion Air Grup Batam, M. Zaini Bire mengatakan naiknya harga jual tiket dan kebijakan bagasi berbayar oleh maskapai Lion Air akibat tingginya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika rata-rata mencapai Rp14.000 hingga Rp15.000.

Zaini mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi naiknya harga jual tiket pesawat. Dimana kenaikan yang terjadi saat ini salah satunya dikarenakan tingginya permintaan dari konsumen.

"Saat ini masih peak season. Peak season itu terhitung sejak tanggal 14 Desember lalu hingga 15 Januari mendatang. Makanya harga tiket masih sangat mahal, termasuk di tanggal-tanggal penerbangan yang berbeda," ujarnya saat dihubungi BATAMTODAY.COM melalui telepon selulernya, Senin (14/1/2018).

Untuk harga jual tiket pesawat pada peak season mengalami kenaikan hingga 100 persen. Selama musim Natal dan tahun baru, tiket tujuan Batam - Medan terjual habis dengan harga Rp 1.350.000.

"Di harga segitu saja, habis terjual. Bahkan konsumen waiting list, ada yang cancel, itulah yang naik untuk mendapatkan tiket," ungkapnya.

Zaini menjelaskan, kenaikan harga tiket saat ini merupakan strategi pasar yang diterapkan oleh maskapai penerbangan. Pihak maskapai akan meletakkan harga di atas harga standar untuk melihat jumlah permintaan konsumen.

"Kalau di harga segitu masih ada yang membeli, ya kami akan tetap beri harga segitu. Tapi kalau tidak ada yang beli, kami tidak akan mungkin juga terbang rugi. Harga pasti akan diturunkan," katanya.

Tingginya nilai jual dollar Amerika rupiah terhadap rupiah, menurutnya juga mempengaruhi harga jual tiket pesawat. Hal ini dikarenakan seluruh biaya operasional yang dikeluarkan oleh maskapai dihitung dengan dolar.

"Biaya operasional kami semuanya dihitung dengan dolar, dan dolar saja saat ini sudah sangat tinggi. Lalu, bagaimana lagi cara kami untuk bisa menutupi seluruh biaya operasional tersebut kalau bukan dengan menaikkan harga tiket," lanjutnya.

Zaini menilai banyaknya keluhan masyarakat akan tingginya harga tiket adalah hal yang wajar. Namun dirinya juga berharap agar masyarakat dapat memahami dan memaklumi alasan yang menyebabkan maskapai menaikkan harga tiket pesawat.

Disinggung terkait kebijakan dihilangkannya fasilitas free bagasi bagi penumpang, Zaini mengatakan bahwa hal tersebut sah-sah saja dilakukan dan tidak melanggar ketentuan.

"Dalam UU, diperbolehkan bagasi berbayar, makanya kami memberlakukan itu. Karena memang biaya operasional kami sangat besar," tutupnya.

Editor: Yudha