Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buruh PT Nutune Tolak Formulasi Pesangon 1N
Oleh : Gokli/Dodo
Jum'at | 24-02-2012 | 10:39 WIB

BATAM, batamtoday - Manajemen PT Nutune tetap tidak mau membayar pesangon buruh sebesar 2N, mereka ngotot dikisaran 1N dengan alasan yang berbelit-belit. Hasil keputusan tersebut ditolah mentah oleh perwakilan buruh yang ikut berunding, Kamis (23/2/2012) sekitar pukul 20.00 WIB. 

Informasi yang diperoleh dari salah seorang sumber terpercaya, pada tanggal 9 Maret 2012 cek pembayaran pesangon akan dikeluarkan oleh perusahaan, namun untuk pencairannya tetap pada tanggal 31 Maret 2012. Sementara pada tanggal 23 sampai 29 Maret 2012 adalah tahap penandatanganan pengambilan pesangon. 

"Pernyataan sikap perusahaan itu membuat buruh semakin bingung. Saat dipertanyakan kenapa harus berbeli-belit, mereka mengatakan banyak proses yang harus dilalaui. buruh itu semakin bingung, dan tetap pada prinsip menolak pesangon 1N," jelas sumber mengenai hasil perundingan, Jumat (24/2/2012) sekitar pukul 08.00 WIB. 

Masalah pengupahan pada bulan Februari ini, sumber yang namanya tidak mau ditulis namanya itu mengatakan perusahaan akan membayar pada tanggal 9 Maret 2012, saat perusahaan itu resmi tutup. Pihak perusahaan mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yakni upah bulan Februari akan dibayar, buruh boleh memarkir kendaraan di lokasi perusahaan, harus mau melakukan over time, selanjutnya akan melakukan rapat membahas upah pesangon tersebut. 

"Buruh minta dalam kesempatan rapat nanti supaya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dihadirkan, tapi ditolak oleh perusahaan. Pihak perusahaan masih menunjukan sikap ketidaktrasnparanan kepada buruh," paparnya.  

Ironisnya, Wono Harto asisten manajer HRD PT Nutune dalam perundingan itu mengatakan kalau pengupahan bulan Pebruari yang dijadwalkan pada tanggal 9 Maret 2012 tersebut tidak terealisasi buruh disuruh untuk demo kembali.

 

"Masak dia (Wono Harto-red.) yang provokatori buruh melakukan demo. Buruh hanya minta supaya pesangon dibayar sebesar 2N dan perusahaan transparan," ketusnya. 

Sumber juga mengatakan, perwakilan buruh yang melakukan perundingan Gunawan Toto dan Muhammad Iqbal, perwakilan menajemen Rina Hamarto dan Wono Harto yang difasilitasi oleh Polisi. 

Hasil perundingan yang tidak memuaskan itu, membuat ratusan buruh tetap bertahan di lokasi perusahaan, sampai akhir sekitar pukul 23.00 WIB dua kompi polisi mendatangi lokasi untuk mengevakuasi beberapa orang perwakilan menejemen dari lokasi.

"Polisi datang untuk evakuasi perwakilan manajemen itu," kata Yuni, buruh lainnya.