Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aktivitas Produksi PT Sanmina-SCI Lumpuh Total
Oleh : Gokli/Dodo
Kamis | 23-02-2012 | 10:01 WIB

BATAM, batamtoday - Hampir semua buruh PT Sanmina-SCI melakukan aksi mogok kerja di depan perusahaan, Kamis (23/2/2012) sekitar pukul 08.30 WIB. Aksi mogok ini mengakibatkan aktivitas produksi perusahaan lumpuh total.

Ribuan Buruh Lakukan Pemogokan

Semua buruh ini gabungan dari anggota Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) dan buruh yang tidak ikut serikat yakni buruh permanen juga kontrak. 

"Semua buruh ini berjumlah sekitar 1.020," ujar Hamid, salah seorang buruh. 

Dari awal aksi demo ini berlangsung, beberapa buruh dan staf perusahaan yang hendak masuk ke dalam perusahaan dihalau. Sebagian ada yang tetap masuk dan sebagian lagi ada ikut bergabung.

"Hampir semua buruh ikut demo, palingan satu dua orang saja yang di dalam," tutur Darmo Juwono, Ketua SPMI PUK Sanmina-SCI. 

Demo kali ini, kata Darmo, akibat pihak manajemen tidak mau menyepakati tuntutan buruh. Memang, setelah demo kemarin pihak buruh bersama menajement sudah melakukan mediasi yang difasilitasi oleh pihak kepolisian, namun hasilnya tetap tidak sesuai dengan tuntutan buruh. 

"Mediasi sudah kita lakukan, tapi hasilnya tetap tidak sesuai. Makanya demo lagi sekarang," kata Darmo. 

Sebelumnya, hasil mediasi tidak menuai hasil yang sesuai dengan tuntutan buruh, di mana upah sundulan dinaikkan tapi tunjangan perumahan tidak dibayar. 

"Kita ditawari upah sundulan sebesar Rp250 ribu, dinaikkan Rp28 ribu dari sebelumnya. Tapi tunjangan perumahan tidak mau dibayar," paparnya tentang hasil mediasi. 

Tawaran pihak perusahaan itu akhirnya ditolak oleh semua buruh, mereka tetap pada tuntutannya upah sundulan dan tunjangan perumahan tetap harus dibayar. 

"Memang, kita sudah mau turun angka masalah tunjangan perumahan, tapi jangan terlalu jauh dari tuntutan kita," tegasnya.

Selain tiga poin utama, buruh juga memberikan mosi tidak percaya terhadap HRD Manajer PT Sanmina-SCI, Esty supaya diturunkan lantaran tidak ada keberpihakan kepada buruh. 

"Turunkan Esty, tidak berpihak sama buruh," ujar beberapa buruh dalam orasinya.