Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Erwinta dan Raja Satu Sel

Karutan Kejepit, Dibujuk Keluarga Di-SMS Aktivis
Oleh : Ali
Kamis | 20-01-2011 | 02:05 WIB
sel artalita.jpg Honda-Batam

Sel tahanan mewah yang ditempati Artalyta di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. (Foto: Ist),

Batam, batamtoday - Dua tersangka kasus korupsi dana Bansos Pemkot Batam, Erwinta Marius dan Raja Haris ditempatkan satu Sel di blok E kamar nomor 1. Kamar tersebut terhitung besar berukuran 10 M X 2,5 M, dan terasa cukup lega karena hanya ditemapti 6 orang saja, termasuk Erwinta dan Raja Harris.

Demikian keterangan diperoleh batamtoday dari Rutan Baloi Batam, Rabu 18 Januari 2011.

Sumber di rutan tersebut mengatakan bahwa, pada Senin 17 Januari malam saat Kepala Bagian Keuangan Pemkot Batam Erwinta Marius dan Bendahara Pemkot Batam Raja Harris pertama kali masuk ke rutan, pihak keluarga tersangka membujuk Kepala Rutan (Karutan) Rudi Sarjono agar menempatkan kedua tersangka di tempat khusus. Kedua tersangka ketika baru masuk masih ditaruh di blok penampungan.

Namun permintaan itu ditolak Karutan, bukan saja karena praktek diskriminasi di dalam lapas dan rutan sedang gencar-gencarnya dalam sorotan publik, tetapi juga karena, sejumlah elemen aktivis dari luar rutan rupanya diam-diam memonitor situasi kedua tersangka di dalam rutan.

"Karutan dibujuk pihak keluarga tersangka, tetapi dilain pihak, Karutan juga berulang-ulang di-SMS para aktivis Batam dari luar rutan, yang mewanti-wanti agar Karutan jangan coba-coba memberikan perlakukan khusus kepada kedua tersangka," ujar seorang sipir kepada batamtoday yang menolak disebut namanya. Karutan jadi terjepit, bang. Jadi malam itu Karutan pergi saja meninggalkan rutan.

"Mungkin beliau pusing, bang, disini membujuk, disana mengancam," tambah sumber lagi.


"Blok CC yang Istimewa


Keterangan dari dalam Rutan Baloi diperoleh keterangan bahwa biasanya ruang E 1 yang ditempati Erwinta dan Raja Harrus tersebut ditempati puluhan orang, namun pada saa Erwinta dan Raja Harris masuk hanya ada 4 orang, sehingga jumlahnya cuma 6 orang.

"Masih enak, bang, cuma 6 orang, masih bisa istirahat," ujar sumber.

Namun sumber berkeyakinan kedua tersangka korupsi itu hanya beberapa hari saja menempati kamar E 1, dan besok-besok akan naik ke atas ke Blok CC, yaitu blok kamar istimewa di dalam Rutan Baloi yang memang disediakan khusus kepada tahanan berkantong tebal.

Di blok CC tersebut terdapat 6 unit kamar dengan ukuran yang fantastik yaitu 20 M X 20 M, dan hanya diisi 2 orang.

"Kalau tahanan dan napinya orang Pemkot Batam, pasti naik ke atas, bang, kan orang itu banyak uangnya," kata sumber, sambil menyebut Husnul mantan Kepala BKD Pemkot Batam yang menempati blok CC kamar nomor 2, yang hanay diisi dua orang saja, yaitu Husnul dan seorang tahanan warga keturunan yang masuk karena kasus penipiuan.

"Sebentar lagi juga dua orang itu naik ke lantai 2, yang penting ada ini," ujarn sumber sambil menggesekkan jari jempol dan jari tengahnya. maksudnya: uang!