Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nasib SBY Bisa Seperti Ben Ali Jika Terus Berbohong
Oleh : Dodo
Rabu | 19-01-2011 | 19:26 WIB

Batam, batamtoday - Nasib Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan sama seperti Presiden Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali yang harus kabur ke luar negeri akibat desakan rakyat untuk mengundurkan diri akibat kebohongan-kebohongan dari dirinya.

"SBY akan mirip Ben Ali jika terus berbohong terutama dengan upaya-upaya mengaburkan kebohongan dengan bahasa kegagalan dalam capaian yang diperolehnya," kata Arif Poyuono, ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu dalam siaran persnya kepada batamtoday, Rabu, 19 Januari 2010.

Arif mengatakan pendapat yang dilontarkan staff khusus presiden lebih suka mengatakan SBY gagal daripada dikatakan pembohong. Namun ironisnya SBY tidak pernah sekalipun mengatakan dirinya gagal.

"Itu berarti sama saja bohong," kata Arif.

Dia menyebutkan Ben Ali mengundurkan diri setelah berkuasa selama 23 tahun dan  meninggalkan negaranya di tengah tuntutan yang meningkat agar ia mengundurkan diri meski pada ia menyatakan tidak akan mengupayakan perpanjangan masa jabatan setelah 2014.

Menurut Arif hal ini memiliki kesamaan dengan di Indonesia dimana makin banyak tuntutan dan peringatan kepada SBY untuk mundur.

"Elit politik dan aktivis, sampai tokoh tokoh agama sudah turun gunung untuk mengingatkan pada SBY tentang 18 kebohongan pemerintah SBY kepada rakyat, padahal semua tahu bahwa tahun 2014 SBY tidak akan bisa maju lagi sebagai presiden," tukasnya.

Performance ekonomi Tunisia boleh dikatakan lebih bagus dibandingkan dengan
Indonesia sepanjang lima tahun namun klaim kemajuan Tunisia saja tidak menjamin
untuk rakyat tidak menjatuhkan presidennya.

Arif menambahkan penggulingan SBY melalui pemakzulan akan semakin mungkin bisa oleh rakyat atau bisa juga oleh DPR. 

Pada sektor perburuhan SBY juga dinilai gagal dalam menciptakan kesejahteraan dan perlindungan bagi buruh.

"Satu hal yang secara kasat mata dapat kita lihat adalah bahwa pemerintah SBY telah gagal melakukan perlindungan terhadap TKI di luar negeri baik yang disiksa, dibunuh, diperkosa, tidak dibayar gajinya serta ribuan TKI di Saudi Arabia yang terlantar di bawah jembatan yang hingga sekarang tidak ada langkah konkrit dari pemerintah untuk
memulangkan TKI ke Indonesia," kata Arif.

Jadi wajar saja apabila nanti kaum buruh ikut bergabung dengan tokoh agama,
elit politik serta Mahsiswa untuk mewacanakan pengulingan pemerintah SBY jika tidak mau sadar dan melakukan perubahan untuk kesejahteraan buruh, tegas dia.