BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Rekontruksi penganiayaan seorang bidan, W di Tanjungpinang yang dilakukan dr Yusrizal Saputra SpOG memperagakan 34 adegan.

Namun sebagian besar adegan selama satu jam diperagakan di dalam rumah dokter tersebut, Perumahan Pinang Kencana I Blok A1 nomor 20, Jalan Raja Haji Fisabilillah Km 8 Atas, Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur. Adegan demi adegan itu pun berlangsung tertutup kepada media.

Para awak media hanya bisa melihat adegan pertama yaitu di mana tersangka tiba di rumahnya dengan menggunakan mobil bersama korban dan langsung masuk ke dalam rumah. Selanjutnya untuk adegan kedua hingga ke-31 selanjutnya dilakukan di dalam rumahnya.

Setelah itu adegan rekontruksi selesai dilakukan di dalam rumah, kemudian tersangka memperagakan adegan ke-32 yaitu tersangka keluar dari dalam rumah dengan membuang sejumlah jarum suntik dan botol cairan yang dikemas di dalam kantong plastik ke dalam tong sampah di depan rumahnya.

• Baca: Rekonstruksi Penganiayaan Bidan di Tanjungpinang Tertutup untuk Media

"Ada 34 adegan yang diperagakan dalam rekontruksi ini," ujar Kanit PPA, Satreskrim Polres Tanjungpinang, Ipda Dhia Cynthia Siregar, Rabu (7/11/2018).

Setelah keluar dari dalam rumah tersangka, adegan selanjutnya tampak korban berjalan sejauh seratus meter lebih keluar dari dalam komplek perumahan menuju jalan lintas Raja Haji Fisabilillah sambil menunggu temannya untuk datang menjemput.

Namun dari informasi yang diperoleh di lapangan, diketahui ada dua versi adegan yang diperagakan oleh korban dan tersangka. Artinya ada ketidak cocokan rekontruksi.

"Yang pasti kami ambil dari versi tersangka dan versi korban. Memang ada beberapa adegan yang berbeda. Makanya kami akan kroscek," ucap Dhia.

Saat ditanya mengenai adengan yang bersesuaian dan yang berbeda, Dhia enggan menanggapi pertanyaan para awak media. Bahkan, pertanyaan adegan keberapa dokter menyuntikan sebanyak 56 kali suntikan juga enggan untuk menjelaskan.

"Untuk adegan penyuntikan ada di beberapa adegan," katanya singkat sambil meninggalkan awak media.

Editor: Gokli