Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Diminta Jangan Anggap Oposisi sebagai Musuh dalam Berkompetisi
Oleh : Irawan
Sabtu | 20-10-2018 | 10:16 WIB
oposisi-demokrasi.jpg Honda-Batam
Ketua Fraksi Gerindra MPR, Fary Djemy Francis saat menjadi pembicara diskusi dalam rangkaian Press Gathering yang digelar MPR dI Yogyakarta, Jumat (19/10/2018). (Foto: Irawan)

BATAMTODAY.COM, Yogyakarta - Partai Gerindra mengingatkan pemerintah jangan menganggap oposisi sebagai musuh dalam berkompetisi. Tetapi jadikanlah oposisi sebagai teman berdemokrasi.

Hal ini ditegaskan Ketua Fraksi Gerindra MPR, Fary Djemy Francis, saat menjadi pembicara diskusi dalam rangkaian Press Gathering yang digelar MPR dI Yogyakarta, Jumat (19/10/2018).

Fary mengatakan, dia sepakat dengan Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Bawono X, bahwa saat ini demokrasi di Tanah Air sedang menghadapi berbagai ujian. Karena itu dibutuhkan sikap kedewasaan dalam menyikapi perbedaan.

Demokrasi adalah cara paling tepat dalam menjalankan roda bernegara. Kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat.

Namun ironisnya, kadang demokrasi saat ini malah melahirkan beragam persoalan. Seperti konflik horizontal, kampanye SARA, berita hoax, fitnah, money politics, dugaan keberpihakan penyelenggara dan lain sebagainya.

Perbedaan dan perdebatan adalah hal biasa dalam demokrasi. Bangsa Indonesia pun bisa besar karena perdebatan panjang para founding father. Namun, perdebatan itu dilakukan bukan untuk menghancurkan, tetapi dengan semangat saling menguatkan.

"Karena itu, pemerintah seharusnya berterima kasih kepada oposisi. Karena di saat pemerintah salah jalan, pihak oposisilah yang meluruskan. Jangan anggap oposisi sebagai musih berkompetisi, tetapi jadikan oposisi sebagai teman berdemokrasi," kata Fary.

Ia mengingatkan, negara Timur Tengah yang memiliki suku dan budaya nyaris sama kerap terlibat pertikaian dalam perbedaan. Sementara di Indonesia yang memiliki suku dan budaya bermacam-macam tetap bisa bersama-sama tanpa perpecahan. Inilah potret salah satu hikmah perbedaan.

Editor: Surya