Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mutu Pendidikan Batam di Bawah Indragiri Hilir
Oleh : Yoseph Pencawan
Jum'at | 10-02-2012 | 19:09 WIB
Muslim-Bidin.jpg Honda-Batam

Muslim Bidin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam

BATAM, batamtoday - Hasil penelitian menyebutkan Indeks Capaian Mutu Pendidikan (ICMP) yang dimiliki Kota Batam ternyata masih jauh di bawah Kabupaten Indragiri Hilir yang bahkan menjadi daerah pemilik ICMP terendah di Provinsi Riau.

"Batam masih di bawah Indragiri Hilir. Padahal dari kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau, ICMP Indragiri Hilir itu yang paling rendah," ungkap Deibel Effendi, Anggota Tim Ahli ICMP dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPRD Batam, Jumat (10/2/2012).

Menurut dia, salah satu hasil penilitan ICMP yang sudah dilakukannya di Provinsi Riau dan Provinsi Kepri, untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP), Kota Batam hanya meraih indeks 0,22.

Indeks itu ternyata masih jauh di bawah Kabupaten Idragiri Hilir yang sebesar 0,40 dan notabene menjadi daerah dengan perolehan ICMP paling rendah di Provinsi Riau untuk tingkat SMP.

Hasil penelitian ICMP tersebut dilakukan terhadap 26 SMP Negeri yang ada di Kota Batam dengan menggunakan indikator delapan standar nasional pendidikan.

Diantaranya kajian terhadap proses pembelajaran di sekolah, akuntabilitas kebijakan dan lingkungan, dengan merujuk kepada UU Nomor 30 Tahun 2003.

Lebih jauh dijelaskannya, dari delapan standar nasional pendidikan yang membangun ICMP Kota Batam, Standar Pembiayaan memberikan nilai indeks tertinggi, yaitu 0,57.

Mencakup SD (0,57), SMP (0,56) dan SMA/SMK (0,60).

Namun, standar Pembiayaan yang Tinggi itu malah bertolak belakang dengan pencapaian kualitas pendidikan.

Mengingat standar yang paling rendah itu justru pada Standar Isi yang memiliki indeks 0,02 (SD), 0,03 (SMP) dan bahkan 0,00 (SMA/SMK).

Ironisnya, menanggapi hasil ICMP ini, Dinas Pendidikan Kota Batam terkesan 'adem ayem' saja.

Zarefriadi, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Batam, mengatakan itu hanyalah hasil dari sebuah penelitian, belum menjamin fakta yang sesungguhnya.

"Ini namanya hasil penelitian, kita pedomani saja untuk pendidikan. Kita sikapi saja sebagai sikap dewasa untuk instrospeksi diri," bilangnya.