Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertemuan SBY-Tokoh Lintas Agama

SBY Buat Din Syamsudin Kecewa
Oleh : Taufik/Tunggul Naibaho
Selasa | 18-01-2011 | 16:34 WIB
din_dan_sby.jpg Honda-Batam

Presiden Susilo bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin (Foto: Biro Pers Istana Presiden).

Jakarta, batamtoday - Sikap Presiden SBY yang cendrung menampik usulan para tokoh agama terkait kasus-kasus hukum yang terjadi belakangan ini, membuat Ketua Umum Muhammadiyah Dion Syamsudin, kecewa!

Din Syamsuddin mengaku kecewa dengan sikap yang ditunjukan SBY dalam pertemuan dengan tokoh lintas agama di Istana Negara Jakarta, Senin 17 Januari 2011 malam. Pertemuan itu sendiri berlangsung selama 4.5 jam, dari pukul 20.00 hingga Selasa dini hari pukul 00.30 WIB.

Kekecewaan pertama, terkait penuntasan kasus Gayus, dimana tokoh lintas agama secara terus terang meminta SBY menyerahkan kasus Gayus ke KPK.

"Namun Presiden menjawab bahwa kasus tersebut sudah ditangani lembaga penegak hukum, Polri dan Kejaksaan," kata Din mengulang jawaban SBY kepada para tokoh lintas agama. Padahal Presiden punya hak dan wewenang untuk memerintahkan agar penyelesaian kasus Gayus dipindah ke KPK, kata Din dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa 18 Januari 2011, siang.

Kekecewaan kedua, menyangkut konsep pembuktian terbalik untuk mengungkap kasus korupsi.

"Presiden mengatakan harus sesuai hukum yang berlaku. Saya sangat kecewa, karena harapan kami pemerintah bisa mengadakan dan  mengusulkan perubahan materi hukum yang kita miliki," kata Din dalam nada yang memang menunjukan kekesalan.

Kekecewaan Ketiga, adalah soal penuntasan kasus bank Century. Pada soal ini SBY memang berjanji akan mengusut tuntas, namun demikian tidak ada penejlasan yang memuaskan tentang bagaimana arah peneyelesaianya.

Karena para tokoh intas agama menilai penanangan kasus mega skandal ini sangat lambat.

"Soal ini, kami tinggal melihat realisasi ucapannya saja, apakah tindakannya klop atau tidak dengan ucapannya," kata Din.

Dalam pertemuan itu, selain Din, juga hadir Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Andreas Anangguru Yewangoe, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Ichwan Syam, Ketua Wali Umat Buddha Indonesia Hartati Murdaya, dan tokoh Khatolik Franz Magnis Suseno