Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diam-diam, Buronan Malaysia Ditangkap di Batam
Oleh : redaksi/mg
Kamis | 09-02-2012 | 12:06 WIB
Ku_CHin_Wah.jpg Honda-Batam

Direktur Penyidik Tindak Kejatahan PDRM Kuala Lumpur, Ku Chin Wah (Kiri-duduk). Foto:PDRM

KUALA LUMPUR, batamtoday - Buronan kasus penyebaran foto porno di Selangor Malaysia pada 2009 lalu, dikabarkan telah ditangkap di Batam. Warga Negara (WN) Malaysia yang diketahui bernama Helmi Malek tersebut ditangkap polisi di Batam Jum'at lalu, saat mencoba mengurus paspor Indonesia dengan dokumen palsu.

 

Berdasarkan keterangan Polis Diraja Malaysia (PDRM) yang didapat dari Kepolisian Indonesia di Batam, Helmi Malek diamankan saat mengurus papor dengan menggunakan KTP dan Akte Kelahiran palsu dengan nama samaran Azmin Helmi. Kepolisian Indonesia sendiri mengaku kesulitan mencari data pribadi pelaku.

"Kepolisian Indonesia kesulitan mencari data sebenarnya milik pelaku,  akhirnya mereka (Polisi Indonesia) mengirimkan sampel sidik jari dan setelah kami lakukan kroscek, sidik jari tersebut milik Helmi Malek, seorang buronan yang dicari sejak 2009," kata sumber PDRM seperti diberitakan media Malaysia pagi ini, Kamis(9/2/2012).

Sementara itu, Direktur Penyidik Kejahatan PDRM Kuala Lumpur, Datuk Ku Chin Wah mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya buronan Malaysia itu ke Kepolisian Indonesia untuk diusut terkait kasus pemalsuan dokumen. Namun mengenai kasus penyebaran foto porno, PDRM akan melakukan koordinasi agar pelaku nantinya juga diserahkan ke Malaysia.

"Kami menyerahkan sepenuhnya ke Polisi Indonesia terkait kasus pemalsuan dokumen yang dilakukan Helmi Malek sesuai dengan undang-undang di negara itu (Indonesia), bagaimanapun kami siap bekerja sama karena Ia juga terlibat kejahatan lain di Malaysia," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Polresta Barelang dan Polda Kepri terkait kasus tersebut. Salah seorang petugas di Direktorat Intelkam Polda Kepri yang dimintai konfirmasi juga mengaku tidak tahu.

"Kami malah belum tahu mas, mungkin di Polresta," kata salah seorang perwira yang aktif di Direktorat Intelkam Polda Kepri.