Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Maria Menyebar Demam Merajut, Menuai KUB Sri Rezeki Tembesi Pos
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 02-10-2018 | 17:41 WIB
kub-sri-rezeki.JPG Honda-Batam
Maria (berkacamata) salah satu pendiri KUB Sri Rezeki Tembesi Pos. (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Berawal dari hobi, Maria Yohana Suhartina dan Sukarni sukses membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang mampu membantu perekonomian para ibu rumah tangga di kawasan Tembesi Pos, Sagulung, Batam, Kepulauan Riau, tahun 2015 lalu.

KUB itu pun diberi nama, Sri Rezeki Tembesi Pos, sesuai dengan kawasan tempat tinggal mereka. KUB ini sudah mengenalkan beberapa hasil karya para anggotanya melalui pameran, yang digelar oleh Pemerintah Kota Batam. Bahkan, beberapa hasil kreasi rajutan para ibu rumah tangga ini, juga sudah dijual melalui media sosial.

"Awalnya saya sendiri saja, namun tetangga saya Ibu Sukarni akhirnya tertarik melihat hasil rajutan saya. Kemudian dia mulai ikut belajar merajut kepada saya," ujarnya saat ditemui di kediaman nya yang berada di Tembesi Pos.

Maria juga mengakui, ilmu merajut yang masih tergolong pas-pasan pada saat itu. Itulah yang membuatnya harus memutar otak, guna mendapatkan pelatihan khusus mengenai cara dan kreasi dalam melahirkan rajutan yang mengikuti perkembangan zaman saat ini.

"Dari sana akhirnya saya dan tetangga saya itu sering mengikuti pelatihan yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Koperasi, dan Usaha Kecil Menegah (PMP-KUKM) Pemko Batam. Selain mendapat ilmu baru dalam merajut, dari pelatihan ini kami akhirnya memiliki ide untuk membentuk KUB ini. Kan lumayan mas hobi kami bisa membantu para suami," tambahnya.

Sebelum berhasil membentuk KUB Sri Rezeki Tembesi Pos, Maria dan Sukarni terlebih dahulu menyebarkan 'demam' merajut kepada tetangga lainnya yang notabene adalah Ibu Rumah Tangga.

Gerakan memperkenalkan cara merajut ini dimulai oleh kedua pendiri KUB ini dengan memberikan pelatihan gratis kepada warga di kawasan tempat tinggal mereka.

"Daripada di rumah saja tidak ngapa-ngapain setelah melakukan pekerjaan rumah tangga, kami jalan sendiri mas untuk mengajak para ibu-ibu lainnya, bisa dibilang pada saat sosialisasi kami langsung door to door. Tapi pelatihan saja yang kami berikan, untuk alat para ibu rumah tangga ini harus menyediakannya sendiri," tuturnya.

Terbukti, tak ada usaha yang sia-sia. Upaya Maria dan Sukarni pun berbuah manis, keduanya saat ini sudah berhasil mendapatkan 60 anggota yang sudah memenuhi syarat dalam membentuk KUB Sri Rezeki Tembesi Pos.

Walau begitu, Maria yang saat ini menjabat sebagai Ketua KUB itu pun mengaku masih tetap melakukan pelatihan gratis bagi para anggota baru, maupun ibu rumah tangga lainnya yang berminat mengembangkan bakatnya dalam merajut.

Kini, anggota KUB Sri Rezeki Tembesi Pos tidak hanya berasal dari kawasan tempat tinggal Maria saja, tapi juga berasal dari beberapa Kecamatan lain.

"Beberapa anggota bahkan ada yang berasal dari Nongsa. Makanya saat ini untuk yang berada di luar Tembesi Pos kami jadwalkan bertemu setiap akhir pekan saja," tambahnya.

Mengenai hasil rajutan para anggota KUB, Maria tidak membatasi apabila para ibu rumah tangga tersebut menjual sendiri hasil rajutannya diluar tempat yang sudah ada saat ini.

"KUB kami juga sudah memiliki showroom mas, walaupun saat ini memanfaatkan rumah saya. Tapi para anggota juga diperbolehkan untuk menjual sendiri hasil kerajinannya, diluar dari menitipkan hasil kerajinannya di showroom," paparnya.

Untuk hasil penjualan masing-masing kerajinan tersebut, Maria menjelaskan, ia tidak melakukan pungutan apa pun. Seluruh hasil penjualan diakuinya langsung diserahkan kepada anggota yang membuat rajutan tersebut.

"Intinya KUB ini terbentuk untuk membantu perekonomian masing-masing anggota, jadi kami tidak menetapkan adanya potongan dari penjualan hasil rajutan. Untuk harga juga kami serahkan ke masing-masing anggota yang membuat rajutan tersebut," kata Maria.

Tidak hanya memanfaatkan showroom, Maria juga mengakui beberapa anggota KUB juga memanfaatkan kecanggihan tekhnologi saat ini. Di mana para ibu rumah tangga ini juga sudah ada yang memasarkan hasil rajutan mereka, melalui media sosial masing - masing.

"Pembelinya banyak mas, bahkan beberapa kali kami pernah menerima turis dari Singapura yang berbelanja hasil rajutan kami langsung ke showroom. Selain itu, beberapa kali kami juga aktif ikut pameran yang diselenggarakan di Batam," ungkapnya.

Editor: Dardani