Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disebut Meninggal Tak Wajar

Dikabarkan Ditangkap Anggota Mabes Polri, Pria Asal Tanjungpinang Ini sudah Jadi Mayat
Oleh : Romi Chandra
Senin | 03-09-2018 | 21:25 WIB
layat-chi-hok.jpg Honda-Batam
Pihak keluarga berusaha meminta penjelasan dari pihak RS Bhayangkara Polda Kepri atas meninggalnya Chi Hok, pria yang dikabarkan ditangkap anggota Mabes Polri di Tanjungpinang pada Jumat lalu. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang pria bernama Chi Hok alias Ahong, yang diduga tersandung kasus narkoba, dikabarkan meninggal secara tidak wajar. Saat ini, jenazahnya masih berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Kepri.

Hal ini diakui keluarga korban yang juga tengah berada di RS Bhayangkara Polda Kepri, Batubesar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Senin (3/9/2018) malam. Mereka juga mengaku tidak terima dengan kematian keluarganya yang dianggap tidak wajar.

Budi, adik Ahong yang ditemui di RS Bhayabgkara, mengaku abangnya ditangkap oleh Subdit IV Mabes Polri di rumahnya di Tanjungpinang pada Jumat (31/8/2018), karena kasus narkoba. Penangkapan itu juga disaksikan oleh Ketua RT setempat.

Ahong pun dibawa petugas meninggalkan rumahnya, namun pihak keluarga tidak diberitahu akan dibawa ke mana. Saat penangkapan, kata Budi, di rumahnya juga tidak ditemukan adanya barang bukti narkoba.

Setelah beberapa hari tidak ada kabar, Budi kemudian dihubungi oleh Ketua RT setempat dan mengatakan kalau abangnya berada di Rumah Sakit Bhayangkara dan boleh datang untuk melihat.

Sampai di sini kami baru dikasih tahu pihak rumah sakit kalau abang kami sudah meninggal. Saya kaget, padahal saat dibawa masih sehat-sehat saja. Kenapa sekarang sudah meninggal," sesalnya.

Ia juga menyayangkan perlakuan yang diterima keluarga korban. Sebab, saat diminta hasil visum, pihak rumah sakit tidak mau memberikan.

"Kami juga sudah lihat jenazah abang kami, pada rusuk kirinya ada yang timbul, apakah tulangnya patah atau bagaimana kami juga tidak tahu. Pada kaki juga ada lebam. Keningnya juga luka cukup dalam," lanjut Budi.

Budi juga mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke Propam Polda Kepri. "Kami tidak terima dengan kejadian ini. Kami minta keadilan. Sejauh ini keterangan yang diberikan pada kami tidak terbuka," pungkasnya.

Editor: Gokli