BATAM, batamtoday - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Barelang mengamankan lori nomor polisi BP 8198 ZE warna putih dikendarai Novi yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk nelayan Kelurahan Ngenang, Nongsa di Dam Mukakuning, Selasa (31/1) sekitar pukul 11.00 WIB.

Informasi yang diperoleh di lapangan, modus kejahatan yang dilakukan pelaku ini yakni membeli BBM subsidi lalu dijual dengan harga industri di sejumlah perusahaan di Tanjunguncang. Dengan memanfaat selisih harga antara  BBM subsidi dan industri ini, mereka telah menjalani aktifitas ini beberapa tahun belakangan ini.

Untuk membeli BBM subsidi itu, pelaku menggunakan kekuatan sebuah surat rekomendasi yang dikeluarkan Disperindag Batam. Dari sebuah surat atas nama Rian Hidayat itu, mereka ditunjuk membeli BBM subsidi di stasion pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Simpang Kabil.

"Surat itu alokasinya untuk nelayan yang ada di Ngenang. Untuk sehari, mereka diperbolehkan untuk membeli 500 liter perhari," ujar salah seorang penyidik di Polresta Barelang, kemarin sambil menunjukkan sebuah foto surat rekomendasi untuk melancarkan aksi penyalahgunaan BBM ini.

Menurut anggota ini, aktifitas ini diketahui dari informasi warga. Selama sebulan belakangan aktifitas ini dipantau. Anggota telah menelusuri tempat pembelian BBM ini hingga lokasi yang dijadikan sebagai penampungan sementara di sekitar perkemahan di Telagapunggur. Setelah yakin adanya suatu pelanggaran, anggota mengikuti lori tersebut. Karena takut kehilangan jejak, akhirnya, lori yang berisikan barang bukti 500 liter atau sekitar 15 jerigen dan supirnya diamankan.

Kapolresta Barelang Kombes Pol Karyoto membenarkan anggotanya sudah melakukan penangkapan sebuah lori yang mengangkut BBM subsidi untuk dijual ke industri yang ada di Tanjunguncang.

"Memang ada. Silahkan langsung ke pak Yos (Kasat Reskrim)," isi pesan singkatnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Yos Guntur mengatakan lori dan supirnya, Novi yang diduga melakukan penyelewengan BBM bersubsidi itu mengatakan kasus ini masih terus dikembangkan.

"Kita masih terus melakukan penyidikan," ujarnya.