Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

277 Buruh Terancam PHK

Mogok Kerja Buruh PT Unisem Berlanjut
Oleh : Gokli/Dodo
Jum'at | 27-01-2012 | 17:43 WIB

BATAM, batamtoday - Upah sundulan yang dituntut buruh terhadap PT Unisem belum ada kesepakatan. Meskipun sudah beberapa kali diajukan perundingan bahkan sudah melakukan aksi demo juga tidak menuai hasil. Aksi mogok kerja itu kembali terjadi lantaran upah untuk bulan Januari belum ada kenaikan sesuai dengan UMK 2012 sebesar Rp1.402.000. 

Aksi mogok kerja pada Jumat (27/1/2012) yang kembali terjadi ini lantaran karyawan kecewa dimana slip gaji yang mereka terima untuk upah bulan Januari masih sama dengan UMK 2011, sehingga buruh secara spontan melakukan aksi mogok kerja. 

Ketua PUK SPSI Unisem, Syaipul menyebutkan aksi mogok kerja itu terjadi secara spontan lantaran gaji yang diterima buruh untuk UMK 2012 yang sudah ditetapkan belum dilakukan oleh perusahaan. 

"Aksi mogok kerja yang terjadi tadi murni karena spontanitas buruh menerima upah yang belum ada kenaikan," kata Syaipul. 

Syaipul menambahkan, setelah aksi mogok ini terjadi perwakilan serikat buruh diundang untuk mengadakan pertemuan dengan pihak manajemen. Namun pada pertemuan itu yang dibahas bukanlah masalah upah melainkan efisiensi perusahaan. 

"Kami diundang rapat oleh pihak manajemen, yang dibahas bukan masalah upah tapi efisiensi. Pihak manajemen juga menuding aksi mogok kerja dimotori oleh pengurus serikat buruh, padahal itu terjadi secara spontan," terang Syaipul. 

Syaipul mengatakan sekarang ini ada dua permasalahan yang terjadi di PT Unisem yaitu masalah kenaikan upah dan juga masalah PHK yang akan dilakukan oleh manajemen terhadap 277 buruh. 

"Permasalahannya sekarang ada dua masalah upah dan PHK," sebutnya. 

Saat aksi mogok kerja itu terjadi, Manajer HRD PT Unisem memberikan dua opsi kepada buruh yakni kembali bekerja atau pulang dengan meninggalkan ID Card. 

Menanggapi permasalahan ini Ketua DPC SPSI Kota Batam, Syaiful Badri mengatakan mogok kerja secara spontan yang dilakukan buruh di PT Unisem adalah bukti bahwa manajer HRD tidak paham masalah manajemen SDM. 

"Ini bukti bahwa manajer HRD tidak tahu manajemen SDM. Saya menilai Ketua PUK sudah kooperatif namun perusahaan tidak menghargai," papar Syaiful. 

Syaiful menilai bahwa PT Unisem selalu bermasalah terutama dalam hal pengupahan dari setiap perusahaan yang ada anggota SPSI-nya di kawasan industri Batamindo. 

"Perusahaan itu tidak pernah membangun kerjasama terhadap karyawan supaya merasa memiliki, yang ada mereka menganggap serikat buruh itu adalah musuh," ujarnya. 

PT Unisem, lanjut Syaiful, tidak peka terhadap permasalahan yang terjadi, seharusnya mereka yang harus mengajak berunding masalah pengupahan, bukan serikat buruh. Meskipun demikan PUK sudah melakukan berbagai upaya supaya permasalahan upah ini selesai. 

"Saya melihat PT Unisem ini tidak peka dengan permasalahan yang ada," imbuhnya.