Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Resep Jitu Singapura Jadi Negara Paling Bersih
Oleh : Redaksi/Mg
Kamis | 26-01-2012 | 14:16 WIB
Lee_Hsien_Loong_-_Batam_Today.jpg Honda-Batam

PM Singapura, Lee Hsien Loong. Foto:Mediacorp

SINGAPURA, batamtoday - Sukses Singapura menjadi negara paling bersih menurut sejumlah pengamat adalah hasil dari usaha negara itu dalam mengupayakan kesejahteraan pejabat publik dan seluruh lapisan masyarakat. Gaji yang diterima para pejabat publik Singapura tergolong paling tinggi dengan selisih perbandingan pendapatan rakyat per kapita tidak terlalu jauh.

Gaji Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, sebesar 3.870.000 dollar Singapura atau 2.856.930 dollar AS per tahun atau Rp 31,4 miliar. Bila dihitung per bulan senilai Rp 2,6 miliar. PM Lee menjadi kepala pemerintahan dengan gaji tertinggi di dunia. Bahkan jika harus dibandingkan dengan besaran gaji Presiden Amerika Serikat. 

Sebagai presiden negara super power ternyata gaji Presiden AS, Barack Obama, hanya 400 ribu dollar AS per tahun. Angka ini setara dengan Rp 4,4 miliar. Jika dihitung per bulan sebesar Rp 366 juta. Di luar itu Obama mendapat tunjangan operasional 50 ribu dollar AS (sekitar Rp 550 juta), tunjangan perjalanan tak dikenai pajak 100 ribu dollar AS (sekitar Rp 1,1 miliar), dan tunjangan hiburan 19 ribu dollar AS (sekitar Rp 209 juta). Total keseluruhan gaji Obama sebesar 569 ribu dollar AS atau sekitar Rp 6,259 miliar per tahun atau Rp 521 juta per bulan.

Kenyataan berbeda dicatat Singapura. Gaji Perdana Menteri negara Pulau itu menduduki peringat teratas. Tidak hanya itu, kesenjangan gaji Perdana Menteri Singapura dengan pendapatan per kapita rakyatnya hanya sekitar 42 kali lipat.  Paling kecil bahkan jika harus dibandingkan dengan jajaran negara di Asia. 

Sementara itu, Gaji Presiden Indonesia, menurut analisa majalah The Economist, menempati urutan bawah sebesar 124.171 dolar per tahun. Namun kesenjangan gaji Presiden Indonesia dengan pendapatan per kapita tergolong tinggi. Gaji Presiden Indonesia berada di urutan Pertama, yakni 240 kali lipat dari pendapatan per kapita rakyat. Kesenjangan ini menjadi biang kerok persoalan di Indonesia. 

Menurut ekonom, Walter Oh, besaran gaji dan kecilnya kesenjangan inilah yang menjadi kunci Singapura merebut predikat negara paling bersih. 

"Mereka berhasil mengupayakan keseimbangan dua sisi, kesejahteraan pejabat publik dan kesejahteraan masyarakat, tentu gejolak di dalam negeri akan tetap terjaga, " tuntasnya.