Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dibayar dengan Cek Kosong

Lima Perusahaan Sub Kontraktor akan Demo PT Batamec
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Kamis | 26-01-2012 | 12:37 WIB

BATAM, batamtoday - Lima perusahaan sub kontraktor yang ditipu oleh PT Batamec karena dibayar dengan cek kosong akan melakukan unjuk rasa di perusahaan tersebut pada hari Senin pekan depan (30/1/2012). Unjuk rasa itu dilakukan karena tak ada niat baik dari PT Batamec atas tagihan dari kelima perusahaan sub kontraktor tersebut. 

Kelima perusahaan sub kontraktor ini, PT Synergy Intan Hendric, PT Dewi Mega Victory, PT Citratama Anugerah Jaya, PT Energyindo dan PT Batam Centre Main Power yang di dampingi oleh ketua advokasi DPC federasi niaga, bank, dan jasa asuransi, SPSI Batam, Setia Tarigan melayangkan surat pemberitahuan unjuk rasa ke Polresta Barelang, Kamis (26/1/2012). 

"Kami akan melakukan unjuk rasa ke PT Batamec pada Senin pekan depan karena tak ada jawaban atas laporan yang kami laporkan ini," ujar Setia Tarigan kepada batamtoday

Setia menambahkan, pihak kepolisian yang akan memediasi antara pihak sub kontraktor dan PT Batamec, Kasat Binmas, Kompol Suyanto juga tak kunjung juga mendapatkan kesepakatan tentang kapan pembayaran tagihan bisa diselesaikan, sementara itu karyawan sudah mengetahui pihak sub kontraktor telah mendapatkan cek dari PT Batamec. 

"Pihak kepolisian meminta kita untuk menjaga keamanan batam agar tetap kondusif, tetapi kami yang meminta hak kami tak kunjung di beri penyelesaiannya. Kami sepakat pada Senin pekan depan kami akan turun unjuk rasa di PT Batamec," tegasnya. 

Diberitakan sebelumnya, lima perusahaan sub kontraktor di wilayah Tanjung Uncang mendatangi Polresta Barelang, Jumat (20/1/2012) sekitar pukul 15.00 WIB. Kedatangan mereka didampingi oleh ketua advokasi DPC federasi niaga, bank, dan jasa asuransi, SPSI Batam, Setia Tarigan untuk melaporkan penipuan yang dilakukan PT Batamec. 

Menurut keterangan Setia Tarigan, PT Batamec menipu kelima sub kontraktor dengan memberi cek kosong untuk menggaji tiga ratusan karyawan. Akibatnya kelima sub kontraktor itulah yang selalu dikejar-kejar karyawan karena telah membayar gaji mereka.