Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Trump & Jong-Un Pilih Hotel Harga 6 Jutaan
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 08-06-2018 | 11:40 WIB
Trump-Jong-Un.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Donald Trump dan Kim Jong-un. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Singapura - Capella Hotel di Pulau Sentosa, Singapura, akan menjadi tempat pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un 12 Juni mendatang. Tetapi, hotel bertarif termurah Rp 6 juta per malam itu tidak akan diinapi dua pimpinan negara tersebut.

 

Dijadikannya Capella Hotel sebagai tempat pertemuan Trump dengan Jong-un diungkapkan Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Sanders. "Tempat untuk KTT Singapura antara Presiden Trump dan Pemimpin Kim Jong-un akan dilaksanakan di Capella Hotel di Pulau Sentosa. Kami berterima kasih kepada tuan rumah Singapura atas keramahtamahan mereka," tutur Sanders, Selasa (5/6).

Capella Hotel salah satu dari sekian resor mewah yang berdiri di pulau seluas sekitar 500 hektare ini. Hotel yang memiliki 112 kamar tergabung dalam grup hotel dan resor berbintang termewah dunia, yakni Capella Hotel Group. Bangunannya ada di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Capella Hotel memiliki beberapa kelas kamar. Di antaranya premier, suite, vila dan manor cintemporary. Masing-masing kamar memiliki luas minimal 77 meter persegi hingga 133 meter persegi. Premier Room memiliki rate sekitar 435 dolar AS per malamnya atau setara dengan Rp 6 juta. Untuk vila berkisar Rp 8 juta sampai Rp 30 juta. Sedangkan manor colonial, sebuah rumah yang memiliki luas 436 meter harganya mencapai 8.242 dolar AS per malam atau setara dengan Rp 114 juta.

Sedangkan untuk ruang pertemuan, Capella Hotel memiliki ruang meeting berukuran lebih dari 24.500 meter persegi. Termasuk di dalamnya Grand Ballroom yang bisa mengakomodasi 400 tamu undangan.

Meski begitu, hotel mewah yang dikelilingi tanaman hijau terawat ini hanya jadi tempat persinggahan Jong-un dan Trump. Keduanya tidak menginap di sana. Jong-un dikabarkan ingin menginap di Hotel Fullerton yang tarif kamar presidential suite-nya lebih dari 6.000 dolar AS atau sekitar Rp 83 juta semalam.

Sementara, Trump dikabarkan ingin menginap di Hotel Shangri-La, yang memiliki kamar Valley Wing dengan tarif 7.471 dolar AS atau sekitar Rp 103 juta semalam.

Tapi permasalahan kemudian timbul. Pemerintah Korut tidak mau membayar ongkos hotel. Kondisi tersebut memusingkan AS terkait sanksi terhadap Korut yang imbasnya adalah larangan bagi AS membayar pengeluaran hotel untuk Kim Jong-un. Pilihan lain adalah pemerintah Singapura yang akan membayar biaya hotel Jong-un.

Pengusaha AS, Tim Hentschel siap menanggung biaya penginapan Jong-un. Pendiri sekaligus CEO HotelPlanner. com, sebuah kelompok situs perjalanan yang kerap bekerja sama dengan berbagai pemerintah di dunia. Hentschel menawarkan berbagai pilihan hotel yang disediakan situs itu dengan mengirimkan surat lewat kedubes Korut di Beijing. Dia menyatakan masih menunggu kabar soal penawarannya.

Hentschel juga sudah berbicara dengan seorang pejabat di Kantor Urusan Travel dan Industri Turisme Departemen Perdagangan AS soal masalah ini. "Kami sudah terbiasa bekerja bersama tokoh-tokoh penting yang membutuhkan privasi dan keamanan tingkat tinggi. Kami akan memastikan dia (Kim Jong-un) mendapatkan kamar terbaik yang ada di hotel yang ada dalam daftar kami," tegasnya.

Sumber: Rmol
Editor: Dardani