Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Operasional PT Varta Terancam Lumpuh
Oleh : Yoseph Pencawan
Rabu | 18-01-2012 | 19:01 WIB

BATAM, batamtoday - Kegiatan industri PT Varta Microbattery Indonesia terancam lumpuh besok, Kamis (19/1/2012), menyusul adanya rencana mogok kerja ratusan karyawan anggota Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPI) di perusahaan tersebut.

"Kami sudah menginstruksikan mogok kerja kepada para anggota SPMI di PT Varta besok," ungkap Kadek, wakil Ketua I SPMI Batam hari ini, Rabu (18/1/2012).

Instruksi tersebut, katanya, dikeluarkan SPMI Batam setelah mempertimbangkan dan menyetujui pengajuan aksi mogok kerja dari Pengurus Unit Kerja (PUK) SPMI PT Varta Microbattery Indonesia.

Dijelaskannya, mogok kerja tersebut merupakan salah satu bentuk tekanan kepada manajemen perusahaan untuk bersedia mengakomodir beberapa tuntutan pekerja.

Antara lain tuntutan soal kenaikan biaya transportasi, tunjangan shift malam, tunjangan keahlian, pengadaan tunjangan jabatan serta diskriminasi pemberian fasilitas perumahan.

Menurut Kadek, tuntutan-tuntutan itu sudah disuarakan SPMI sejak 2010 dan sudah dibahas berkali dengan perusahaan, namun pihak manajemen tidak kunjung menyikapinya.

"Perundingan selalu saja gagal dari tahun 2010 sampai 2012," katanya.

Karena itu PUK SPMII PT Varta akhirnya memilih melakukan mogok kerja guna mendesak perusahaan memenuhi tuntutan-tuntuan tersebut.

Mogok kerja rencananya akan dilakukan pada tanggal 19, 20 dan 24 Januari 2012 dari pukul 07.00-18.00 WIB.

Jika ancaman mogok kerja ini terjadi, dia perkirakan akan menimbulkan gangguan operasional yang signifikan bagi PT Varta mengingat dari 1000 lebih karyawan yang bekerja di perusahaan itu sebagiannya adalah anggota SPMI.

"Kami tidak memaksa karyawan yang bukan anggota untuk ikut mogok. Tapi kalau mereka juga ikut, PT Varta bisa lumpuh total," ujarnya.

Secara teknis, para karyawan anggota SPMI di Varta tetap datang ke perusahaan namun tidak melakukan pekerjaannya masing-masing.

Para pekerja hanya berkumpul di luar gedung perusahaan sambil bergantian berorasi dan melakukan kegiatan-kegiatan unjuk rasa lainnya.

Untuk diketahui, PT Varta Microbattery Indonesia merupakan perusahaan perakit komponen batere yang beroperasi di kawasan industri Batamindo dan saat ini dimiliki investor dari Austria dari sebelumnya, Jerman.

Perusahaa tersebut saat ini memiliki komponen pekerja dimana 40 persen karyawannya adalah rekrutan lokal dan 60 persen lainnya dipekerjakan melalui perusahaan-perusahaan penyalur (outsurcing).