Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

WFQR Lantamal IV dan Lanal Batam Bekuk Tiga Otak Pelaku

Ternyata, Ada Pemodal di Balik Aksi Perompakan di Perairan Malaysia
Oleh : Romi Chandra
Minggu | 03-06-2018 | 15:04 WIB
rompak_malaysia1.jpg Honda-Batam
Tim gabungan WFQR Lantamal IV dan Lanal Batam tengah memperlihatkan tiga pelaku perompakan di wilayah Malaysia

BATAMTODAY.COM, Batam - Perompakan yang dialami Kapal MT Lee Bo di Perairan Malaysia, dilakukan oleh sindikat jaringan internasional. Aksi perompakan dengan menggunakan kapal MT Bright bendera Mongolia ini tergolong cukup tertata dengan didukung pemodal yang kuat.

Tim gabungan WFQR Lantamal IV dan Lanal Batam pun berhasil mengamankan tiga orang diduga komplotan pelaku perompakan tersebut, yakni A, F, dan DN, di Batam.

Awalnya, Tim membekuk A dan F di Jalan Nuri Nomor 07 RT 004/002 Kelurahan Batu Selicin, Kecamatan Lubuk Baja, Batam, Jum'at (1/6/2018) sekitar pukul 08.30 WIB. Selanjutnya keduanya diamankan di Mako Lanal Batam. Kemudian dikembangkan lagi, sehingga Kemarin, Sabtu (2/6/2018), DN turut diringkus.

Sesuai data yang didapat, kejadian bermula dari informasi kapal target yang diterima oleh salah seorang pelaku, F, dari, W (domisili Jakarta), bahwa ada kapal-kapal target yang akan dirompak yang keluar dari Singapura mengarah ke Vietnam melalui perairan Malaysia.

"Sedangkan kapal MT Bright yang digunakan para perompak sudah standby di perairan OPL Timur, menunggu kapal sasaran," ujar Danlanal Batam, Kolonel Laut Iwan Setiawan, dalam ekspose di Mako Lanal Batam, Minggu (3/6/2018).

Hasil pengembangan, lanjut Danlanal Iwan Setiawan, kapal MT Bright bendera Mongolia merupakan milik warga negara Singapura atas nama OTY alias JT. JT juga merupakan pendukung dana dalam perompakan tersebut.

Dari pemeriksaan, jelasnya, diketahui peran A, bertugas menyiapkan kapal MT Bright yang dipergunakan untuk merompak, dan mengatur kesiapan operasional kegiatan perompakan, dengan dukungan dana dari Mr JT sebesar Rp 40 juta.

Dalam setiap pergerakan, lanjutnya, kapal MT Bright selalu diarahkan oleh W via chat whatsap terkait dengan nama kapal dan posisi, termasuk salah satunya kapal MT Lee Boo.

Setiap ada info kapal dari W, selalu diteruskan oleh F, ke nahkoda kapal MT Bright, B (WNI). "Pada saat aksi terhadap kapal sasaran, ternyata kapal MT Lee Bo dalam kondisi kosong tanpa muatan. Jadi mereka ini salah sasaran," jelasnya.

Belum sempat melarikan diri, para pelaku berhasil diamankan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pada Kamis 1 Juni 2018 dinihari waktu Malaysia.

"Dari penangkapan itulah, APMM menghubungi kita dan mengatakan penggeraknya berada di Batam, sehingga tiga orang ini dibekuk," tegasnya.

Sebelumnya, Tim gabungan WFQR Lantamal IV dan Lanal Batam mengamanakan tiga orang diduga komplotan pelaku tindak kejahatan di laut (perompak). Mereka, berinisial, A, F, dan DN, di Batam.

Penangkapan yang dilakukan pada Jumat (1/6/2018), sekitar pukul 08.30 WIB tersebut, berdasarkan adanya informasi intelijen dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terkait kejadian perompakan terhadap kapal MT Lee Bo di perairan barat Pulau Aur Malaysia pada koordinat 02 19' 089" LU 104 15' 144 BT, Jumat dini hari.

Editor: Surya