Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ungkap Penyebab Bocornya Tabung Elpiji di Bintan Tak Cukup hanya Datangi Agen
Oleh : Harjo
Senin | 21-05-2018 | 15:04 WIB
elpiji-di-bintan1.jpg Honda-Batam
Pusat pengisian gas Elpiji di Tanjunguban Bintan (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Munculnya temuan sejumlah tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu pangkalan di Desa Teluksasah, ditanggapi dinas terkait dengan mendatangi pangkalan dan mempertanyakan kepada pemilik agen. Hanya saja kehadiran dinas terkait itu 'terkesan tanpa solusi'. Sebab mereka yang datang hanya menyampaikan bahwa tabung gas masih aman dan masyarakat tidak perlu khawatir.

Dengan adanya pernyataan tersebut, terkesan pihak instansi terkesan hanya memastikan jika tabung gas bersubsidi tersebut hanya terjadi di Desa Teluksasah dengan jumlah yang sedikit. Selain itu, pihak instansi juga tidak membahas dari sisi kerugian konsumennya, dan sudah berapa lama tabung gas tidak pernah dikroscek, sejak program tersebut dijalankan.

"Masyarakat berharap itu solusinya, jangan sampai justru makin mengkhawatirkan masalah keselamatan masyarakat. Apalagi hanya mengunjungi salah satu agen penjualan gas elpiji sudah bisa menyimpulkan bahwa tabung gas secara menyeluruh aman. Jelas hal ini perlu dipertanyakan," ujar tokoh masyarakat Bintan, Sahat Simanjuntak, kepada BATAMTODAY.COM, di Tanjunguban, Senin ( 21/5/2018).

Selain itu, masyarakat perlu mengetahui apa penyebab bocornya tabung gas tersebut, mengingat sejak program konversi dari minyak tanah ke gas 3 Kg sudah berapa tahun berjalan, apakah instansi terkait melakukan kroscek atau sortir. Sebab sejauh ini, lokasi penyortiran tabung itu sendiri belum pernah dikatahui.

"Harusnya, dengan banyaknya perusahaan dan kuota, ada kroscek dan sortir. Nah kalau lokasi atau gudangnya sendiri tidak pernah diketahui, lantas kata aman pemakaian tabung gas bersubsidi tersebut, bisa sampai sejauh mana?" ujarnya mempertanyakan.

Sementara itu, Iwan Kurniawan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disprindag Bintan, yang coba dikonfirmasi terkait permasalahan tabung gas 3 Kg yang bocor dan masalah kerugian yang akan dialami oleh konsumen, hingga berita ini dibuat, belum memberikan jawaban secara resmi.

Diberitakan sebelumnya, warga Bintan berharap pemerintah dapat memperketat pengawasan terkait peredaran tabung gas LPG 3 Kg bocor. Pasalnya, masyarakat kian resah akan dampak buruk peredaran tabung bocor tersebut.

"Kita ingin peredaran tabung gas bocor ini diperketat. Masyarakat selaku konsumen jangan dibuat rugi dua kali, rugi akan volume gas yang tak sesuai dan rugi juga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ini sangat berbahaya, perlu ada pengawasan dan tindakan dari instansi terkait," kata T Suanturi, Penasehat Federasi Konstruksi Umum dan Informal (FKUI) KSBSI Bintan, kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (19/5/2018).

Baca: Tabung Gas Elpiji 3 Kg Bocor Kerap Ditemukan Beredar di Desa Teluksasah Bintan

Ia juga mengingatkan akibat tabung bocor tersebut bisa memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Jangan sampai hal itu terjadi, baru isntansi terkait sibuk dan saling lempar tanggung jawab.

"Harus diantisipasi secepatnya, jangan sampai ada korban baru semua sibuk," katanya.

Sebelumnya diketahui, keberadaan tabung gas 3 Kg atau gas bersibsidi, terus menjadi keluhan warga. Pasalnya hingga saat ini masih sering ditemukan tabung gas yang bocor, bahkan di tingkat pangkalan.

"Kalau masalah tabung gas elpiji bersubsidi, memang sudah kerab kali kita temukan. Bukan hanya karena laporan warga yang membeli gas, bahkan kita menemukan sendiri dengan cara croscek langsung tabung gas secara manual," ungkap Bondan, salah seorang pengurus pangkalan Elpiji subsidi wilayah Desa Teluksasah, Kecamatan Serikuala Lobam, Bintan, kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (18/5/2018).

Editor: Udin